Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Media Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V MIN 4 Kota Banda Aceh

Penggunaan model dan media yang tepat dalam proses belajar mengajar akan menjadikan suasana belajar yang menyenangkan dan aktif. Dalam proses belajar mengajar seorang guru diharapkan dapat memberikan pengajaran yang dapat membuat siswa aktif dan termotivasi. Untuk itu diperlukan suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan termotivasi dan dapat menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran. Salah satu model dan media dalam pembelajaran adalah model discovery learning dengan berbantuan media animasi. penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas V MIN 4 Kota Banda Aceh yang terdiri dari 41 siswa dengan tema 3 Makanan Sehat. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru dan siswa, soal tes hasil belajar, lembar angket motivasi belajar dengan menggunakan rumus persentase. Berdasarkan hasil analisis data penelitian didapatkan bahwa (1) aktivitas guru pada siklus I sebesar 2,88% berada pada kategori baik, siklus II sebesar 3,36% kategori baik dan pada siklus III meningkat sebesar 3,83% dengan kategori sangat baik, (2) aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,76% dengan kategori baik, siklus II sebesar 3,25% dengan kategori baik dan pada siklus III meningkat sebesar 3,70% (3) hasil motivasi belajar siswa pra tindakan pada pernyataan positif sebesar 2,24% dengan kategori positif, pernyataan negatif sebesar 2,03% dengan kategori negatif. Pada siklus I pernyataan positif sebesar 3,39% dengan kategori positif, pernyataan negatif sebesar 3,32% kategori negatif, siklus II pernyataan positif sebesar 3,87% dengan kategori sangat positif, pernyataan negatif sebesar 3,36% dengan kategori sangat negatif, siklus III pada pernyataan positif sebesar 3,91% kategori sangat positif dan pada pernyataan negatif sebesar 3,90% kategori sangat negatif (4) hasil belajar pada siklus I sebesar 58,53% dengan kategori tidak baik, siklus II sebesar 65,80% dengan kategori kurang baik, dan pada siklus III sebesar 92,24% dengan kategori sangat baik.