Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Kakao di Pidie Jaya Ditinjau Dari Maqashid Syariah (Studi Kasus Petani Yang Menjual ke Socolatte Dan Keluar Socolatte)

Socolatte adalah home industri pertama di Aceh yang mengolah biji kakao menjadi coklat yang diproduksi dalam berbagai macam makanan dan minuman. Socolatte didirikan di Pidie Jaya karena sektor perkebunan kakao merupakan mata pencarian masyarakat Pidie Jaya. Harga jual di Socolatte berbeda dengan harga jual di luar Socolatte. Sehingga peneliti bertujuan menganalisis perbandingan pendapatan antara petani kakao yang menjual ke Socolatte dan keluar Socolatte. Lokasi penelitian di Kabupaten Pidie Jaya, pada bulan Agustus-November 2018. Sampel sebanyak 30 responden dipilih dengan metode random sampling. Analisis data yang digunakan metode analisis uji t dengan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan Hasil uji t, menunjukkan t hitung sebesar (-3,471) sedangkan t tabel (2,045). Dengan demikian berdasarkan hipotesis t hitung > t tabel, yang berarti hipotesis diterima (H0) di terima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan yang menjual ke Socolatte dan keluar Socolatte. Pendapatan dalam kehidupan juga harus menjaga dan melestarikan lima unsur pokok (Maqashid Syariah) penunjang kehidupan manusia, yaitu: agama (din), jiwa (nafs), akal (‘aqal), keturunan (nasl), dan harta (mal), selanjutnya dalam memperoleh pendapatan tidak terletak pada material semata, tetapi harus menempatkan manusia sebagai subjek dan objek utamanya dalam kaitannya sebagai khalifah Allah di bumi.