Analisis Putusan Nomor 128/Pid.B/2017/PNJth tentang Kejahatan Pembunuhan Berencana (Studi Kasus Pengadilan Negeri Jantho)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kejahatan Pembunuhan Berencana, pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan sanksi terhadap kejahatan tersebut dan perspektif kriminologi atas putusan nomo128/pid.b/2017/PNJth. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) serta penelitian kepustakaan (library research), dengan pendekatan bersifat normatif-empiris yakni mengkaji kolerasi antara kaidah hukum dalam bentuk ketentuan peraturan perundang–undangan dengan kaitannya terhadap peristiwa hukum pada kasus pembunuhan berencana. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis untuk memberikan gambaran secara jelas dan konkrit terhadap objek yang dibahas secara kualitatif dan selanjutnya data tersebut disajikan secara deskriptif.
Hasil analisis terhadap data dan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya kejahatan pembunhuan berencana yang dilakukan di Kabupaten Aceh Besar dibagi atas dua faktor yaitu faktor yang berpengaruh secara langsung maupun faktor yang berpengaruh secara tidak langsung, dimana faktor yang berpengaruh secara langsung terdiri atas dua faktor, yang pertama adalah perasaan sakit hati yang dimiliki oleh pelaku sehingga dia merasa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan keluarganya dan memilih membunuh korban dengan meminta bantuan saudaranya yang juga jengkel terhadap sikap si korban. Faktor yang ke dua adalah kondisi psikologis pelaku yang terganggu dimana pikiran pelaku tidak akan tenang apabila pelaku tidak melampiaskan perasaan sakit hatinya kepada korban dengan menghilangkan nyawa korban. Adapun faktor yang berpengaruh secara tidak langsung adalah faktor ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan dan pekembangan tekhnologi yang pesat. Ketiga faktor tidak langsung ini juga sangat berpengaruh karena dengan adanya faktor-faktor tersebut seseorang bisa saja melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Secara kriminologi pembunuhan berencana yang di lakukan oleh pelaku menggambarkan bahwa konsekuensi hilangnya nyawa korbantidak dapat di lepaskandari perilaku dan keengganan korban untuk mengikuti norma-norma yang seharusnya tidak di langgar oleh korban. Saran dari penelitian ini adalah memaksimal dan memantapkan kinerja para penegak hukum guna melindungi hak warga, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban kejahatan. Kepada masyarakat disarankan untuk berperan serta secara aktif dalam membantu tugas aparat penegak hukum dalam mengungkap pembunuhan berencana, dengan cara bersedia menjadi pelapor atau saksi apabila mengetahui terjadinya tindak pidana pembunuhan berencana, sehingga proses penegakan hukum akan menjadi lebih optimal di masa yang akan datang.