Hubungan Antara Orang Tua Dan Anak (Kajian Al-Quran Surat Al-Isra’ Ayat 23-24)

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia telah mengatur segala sisi kehidupan menjadi lebih baik, termasuk hubungan orang tua dan anak. Meskipun demikian hubungan orang tua dan anak masih saja terjadi banyak perselisihan dan tidak terurusnya orang tua ketika usia lanjut. Melalui kajian ini peneliti mengkaji sikap, perilaku dan hubungan anak dan orang tua dalam Al Isra ayat 23-24 dari perspektif tafsir Al-Maraghi dan Al-Azhar. Penelitian ini bercorak library research. Dengan sumber utama Al-Qur’an surat Al Isra ayat 23-24, tafsir Al-Maraghi dan Al-Azhar dan beberapa literatur lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa: 1) Sikap dan perilaku anak terhadap orang tua. Kedua mufassir sependapat wajib merawat dan menanggung segala kebutuhan orang tua ketika usia lanjut, sebaliknya kedua mufassir memberikan gambaran perilaku yang tidak diperbolehkan diantaranya; a) Jengkel, b) Menyusahkan, c) Berkata kasar, d) Berlaku sombong. 2) Hubungan anak dengan orang tua berdasarkan kajian dari dua mufassir menjelaskan bahwa, tidak akan terputus ikatan kekeluargaan dalam kondisi dan situasi apapun, oleh karenanya berumah tangga bagi seorang anak bukan untuk lari dari tannggung jawab kepada orang tua. Hamka menjelasakan hubungan dan perilaku baik anak terhadap orang tua tanpa adanya ayat 23-24 pun secara nilai kemanusiaan wajib bagi anak menjalin hubungan baik dan memperlakukan mereka sebagaimana orang
tua memperlakukannya dari lahir hingga dewasa.