Hubungan Religiusitas Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Santri Pondok Pesantren Di Madrasah Aliyah Swasta Darul Ulum Banda Aceh

Kesejahteraan Subjektif dapat diartikan sebagai evaluasi seseorang terhadap kehidupannya, di dalamnya termasuk kebahagiaan, emosi yang menyenangkan, kepuasan hidup, dan relatif kurang memiliki mood dan emosi yang tidak menyenangkan (Diener & Biswas-Diener, 2000). Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesejahteraan subjektif adalah agama (Diener dan Ryan, 2009). (Ancok dan Suroso 2005) mendefinisikan religiusitas sebagai keberagaman yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi juga melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi SWB adalah agama (Diener dan Ryan, 2009). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan kesejahteraan subjektif pada santri pondok pesantren Madrasah Aliyah Darul Ulum Banda Aceh. Subjek penelitia 171 Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportate stratified random sampling, teknik ini digunakan karena populasinya tidak homogen.. Variabel religiusitas diukur dengan merancang alat ukur berdasarkan dimensi religiusitas dari Ancok dan suroso yang terdiri dari 72 aitem, sedangkan variabel kesejahteraan subjektif diukur dengan menggunakan skala yaitu, skala berdasarkan aspek-aspek dari diener yang terdiri dari 30 aitem. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Pearson Product Moment dan diperoleh hasil r = 0,390 dengan sangat signifikansi 0,000 (p<0,05), menunjukan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara religiusitas dan kesejahteraan subjektif, yang berarti semakin tinggi tingkat religiusitas remaja, maka semakin tinggi pula kesejahteraan subjektif yang dimiliki santri.