Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Kematangan Emosi Pada Remaja Di SMA Negeri 1 Peukan Bada

Kematangan emosi pada remaja dapat diperoleh melalui pola asuh yang diterima remaja ketika berada pada ruang lingkup keluarga. Pola asuh yang baik dapat menghasilkan hubungan timbal balik yang baik pula antara orang tua dan remaja sehingga remaja mampu mencapai kematangan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pola asuh otoritatif orangtua dengan kematangan emosi pada remaja di SMA Negeri 1 Peukan Bada. Penelitian ini menggunakan teori pola asuh otoritatif Tridonanto & Agency (2014) dan teori kematangan emosi Murray (dalam Susanto, 2018). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan sampel sebanyak 167 remaja di SMA Negeri 1 Peukan Bada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi pola asuh otoritatif orangtua dengan kematangan emosi pada remaja di SMA Negeri 1 Peukan Bada, dengan koefisien korelasi sebesar 0,637 dengan p = 0,00. Hal ini didasarkan pada perhitungan statistik dengan nilai taraf signifikansi p < 0,05. Artinya semakin baik persepsi pola asuh otoritatif orangtua maka akan semakin tinggi kematangan emosi pada remaja di SMA Negeri 1 Peukan Bada. Sebaliknya semakin tidak baik persepsi pola asuh otoritatif orangtua maka akan semakin rendah kematangan emosi pada remaja di SMA Negeri 1 Peukan Bada.