Peran Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam Memberikan Layanan Bimbingan Rohani Islam terhadap Kesembuhan Pasien (Studi Deskriptif Analisis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan)

Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Seperti halnya peran unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam memberikann layanan bimbingan rohani Islam terhadap kesembuhan pasien di rumah sakit umum dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan. Idealnya unit PKRS melakukan pemberdayaan terhadap pasien, keluarga pasien dan masyarakat, dengan menjalankan edukasi dalam gedung yaitu penyuluhan untuk pasien rawat jalan dan keluarga pasien. Layanan ini penting untuk menjaga keseimbangan mental serta sangat berpengaruh bagi kesembuhan jasmani dan rohani pasien. Sedangkan realita yang terjadi, pelaksanaan layanan bimbingan rohani Islam kurang maksimal karena kurangnya tenaga ahli khusus penyuluhan Islami, jumlah pasien tidak sedikit, singkatnya waktu pemberian layanan bimbingan rohani Islam, dan pasien belum mengenal adanya penyuluhan ini. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui peran unit promosi kesehatan rumah sakit dalam memberikan layanan bimbingan rohani Islam terhadap pasien, untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan rohani Islam terhadap pasien, dan untuk mengetahui bagaimana pandangan pasien mengenai pelaksanaan pelayanaan bimbingan rohani Islam yang diterima. Menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik porpusive sampling. Subjek penelitian: kepala ruangan PKRS, petugas dan pasien. Teknik pengumpulan data : observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan prosedur penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini:(1)Peran unit PKRS dalam memberikan layanan bimbingan rohani Islam terhadap pasien bahwa PKRS memiliki beberapa kegiatan, salah satunya penyuluhan Islami untuk membantu kesembuhan pasien. Tetapi, tidak semua pasien mendapatkannya karena kurangnya tenaga ahli, sebagian besar pasien sangat membutuhkan bimbingan spiritual.(2)Hambatan dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan rohani Islam terhadap pasien yaitu kurangnya tenaga khusus pelayanan Islami, singkatnya waktu pemberian layanan karena harus berbagi dengan visitasi dokter, dilanjutkan dengan pemberian makan bagi pasien, tidak semua pasien melakukan apa yang disampaikan saat penyuluhan, sehingga tidak terjalankan secara maksimal.(3)Pandangan pasien mengenai pelaksanaan pelayanan bimbingan rohani Islam bahwa pasien tidak mengenal adanya penyuluhan Islami, selama dirawat mereka belum mendapatkan penyuluhan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa peran unit PKRS dalam memberikan pelayanan Islami di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan belum optimal.