Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Man Pasir dalam Pesta Perkawinan di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

Indah Fitri Rahmadani, 160101006 (2021) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Man Pasir dalam Pesta Perkawinan di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of tentang Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Man Pasir]
Preview
Text (tentang Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Man Pasir)
Indah Fitri Rahmadani, 160101006, FSH, HK, 082255485264.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Kajian ini membahas mengenai tradisi man pasir pada saat walimatul ‘urs di kalangan masyarakat kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. walimah tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk berkumpul dan memenuhi undangan makan, sekaligus juga dapat memberi nilai tambah terhadap para hadirin untuk menjadi hamba Allah yang lebih bersyukur atas segala kenikmatan yang telah dianugrahkan kepada semuanya, termasuk keberkahan dari acara walimah tersebut. Sebagai umat muslim hendaknya kita lebih selektif dalam mengisi acara walimah agar tidak menimbulkan kemungkaran.Kenyataan yang terjadi di kecamatan Blangkejeren pelaksanaan walimah di bagi sebagian kalangan masyarakat yang mampu dalam ekonomi mereka memeriahkan tradisi man pasir dalam pesta pernikahan yaitu adanya hiburan (keyboard). Pada saat prosesi tersebut juga tidak ada batasan antara pria dan wanita. Namun sebagian masyarakat menganggap itu hal yang biasa dan wajar, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman agama yang diterapkan. Penelitian ini ingin menjawab persoalan bagaimana prosesi tradisi man Pasir dalam walimatul ‘urs di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, bagaimana persfektif masyarakat tentang tradisi man pasir dalam walimatul ‘urs dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisi man pasir dalam walimatul ‘urs. Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu analisis-deskriptif, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi lapangan yaitu dengan teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tradisi man pasir diadakan sebenarnya adalah bentuk dari perpisahan antara pemuda-pemudi dengan mempelai yang akan melepas masa lajangnya. Menurut pendapat tokoh Agama bahwa tradisi man pasir ada yang menyalahi hukum syara’ yang dilakukan oleh sebagian masyarakat, lebih baik tidak dilakukan seperti adanya hiburan keyboard sampai larut malam dan bercampurnya antara pria dan wanita sehingga lebih baik menggantikan dengan hal-hal yang bermanfaat pada pelaksanaan prosesinya, agar tradisi man pasir ini layak dilakukan. Oleh karena itu perlu pengawasan oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat agar tidak terjadi pelanggaran syariat sehingga tradisi ini juga bisa terjaga kelestariannya. Penelitian ini masih banyak kekurangan karena peneliti hanya melihat dari beberapa aspek. Oleh karena itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji dalam aspek yang lebih luas untuk memberikan ilmu pengetahuan yang baru dalam masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 203 Ibadah Umum dan Praktik lainnya
200 Religion (Agama) > 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Indah Fitri Rahmadani Indah
Date Deposited: 16 Mar 2021 03:02
Last Modified: 16 Mar 2021 03:02
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/16474

Actions (login required)

View Item
View Item