Analisis Gaya Komunikasi Presiden Joko Widodo Saat Berpidato Melalui Unggahan di Media Sosial Youtube

Ahmad Sayuti, 160401105 (2021) Analisis Gaya Komunikasi Presiden Joko Widodo Saat Berpidato Melalui Unggahan di Media Sosial Youtube. Skripsi thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Analisis Gaya Komunikasi Presiden Joko Widodo Saat Berpidato Melalui Unggahan di Media Sosial Youtube]
Preview
Text (Analisis Gaya Komunikasi Presiden Joko Widodo Saat Berpidato Melalui Unggahan di Media Sosial Youtube)
Ahmad Sayuti, 160401105, FDK, KPI, 0895600439158 (1).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “Analisis Gaya Komunikasi Presiden Joko Widodo Saat Berpidato Melalui Unggahan Di Media Sosial Youtube”. Menjelang kampanye pemilu presiden 2013 lalu, hasil riset Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB) menyebutkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dengan nilai komunikasi politik terbaik. Namun bagaimana dengan gaya komunikasi Jokowi di hadapan publik pada kampanye Pemilu Pilpres 2018-2019 lalu di Gelora Bung Karno (GBK) untuk periode presiden 2019-2024? Selain itu, perbedaan pendapat antara politikus dan pengamat politik tentang konteks gaya komunikasi yang digunakan Jokowi juga menjadi masalah dalam penelitian ini, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung mengatakan bahwa konteks gaya komunikasi calon Presiden Jokowi menggunakan gaya Low Context (konteks rendah). Sementara Prof. Tjipta Lesmana, pengamat politik Indonesia mengatakan bahwa presiden Jokowi jelas termasuk pemimpin yang memiliki karakteristik komunikasi High Context (konteks tinggi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi Jokowi saat pidato kampanye Pemilu Pilpres 2018-2019, dan apa makna pesan yang terkandung dalam gaya komunikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan content analysis (analisis isi). Penulis akan menganalisis cuplikan video kampanye Jokowi tersebut melalui teknik dokumentasi, sehingga mendapatkan kesimpulan ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jokowi cenderung berkomunikasi dengan gaya komunikasi konteks tinggi (high conteks), ketika menyampaikan informasi dalam pidatonya Jokowi terlihat kerap menyembunyikan pesannya, dalam artian Jokowi lebih menekankan pesan implisit (tidak terang-terangan) melalui bahasa nonverbal. Selain itu berdasarkan teori, Jokowi menggunakan dua gaya komunikasi saat berinteraksi, pertama gaya komunikasi The Equalitarian Style, makna dibalik gaya komunikasi ini Jokowi ingin membangun kesetaraan berkomunikasi antara dirinya dengan audiens yang hadir melalui sapaan dan pakaian yang dikenakan. Kedua, gaya komunikasi The Structuring Style, adapun makna dibalik gaya komunikasi ini sebagai komunikator Jokowi berkeinginan untuk mempengaruhi publik melalui pesan politik yang sudah dikemas sedemikian rupa. Mengenai saran dalam skripsi ini, penulis berharap agara Bapak Jokowi, sekiranya bisa meminimalisir pengulangan kata saat berkomunikasi, hal ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas bahasa dan membuat arti dalam kalimat terdengar jelas dan tidak bertele-tele, selain itu Bapak Jokowi diharapkan juga agar memperbaiki kualitas retorika (seni berbicara), dalam pidatonya Jokowi memiliki kekurangan dari segi ritme (irama) saat berbicara, hal ini mempengaruhi retorika sehingga terlihat seperti membosankan dan terlihat biasa-biasa saja.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Ahmad Sayuti
Date Deposited: 16 Apr 2021 02:16
Last Modified: 16 Apr 2021 02:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/16663

Actions (login required)

View Item
View Item