Literature, Covid 19 and Human Greedy

Artikel ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah unsur imajinasi Taufiq al-Hakim terkait keserakahan manusia memiliki relevansi dengan realitas sosial masyarakat atau hanya sebatas ekspresi imajinasi pribadi semata yang tidak berkaitan dengan lingkungan sosial masyarakat? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan metode analisis teks terhadap cerita pendek Daulah al-‘As}a>fi>r. Teori yang digunakan dalam analisis teks ini adalah realisme sosialis dan dibantu oleh pendekatan ekologi sastra. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kritik imajinatif Taufiq al-Hakim melalui simbol burung pipitnya terhadap keserakahan manusia memiliki relevansi yang erat dengan fenomena kehidupan manusia kontemporer saat ini. Hal ini didukung oleh fakta bahwa kehadiran Covid-19 merupakan reaksi alam terhadap keserakahan manusia yang telah melakukan eksploitasi terhadap sesama manusia dan terhadap lingkungannya. Fakta ini diperkuat oleh kenyataan bahwa seluruh negara besar dan kuat di dunia ini lemah tidak berdaya dan kewalahan mengatasi Covid-19 tersebut. Penelitian ini merekomendasikan agar manusia sebagai pengelola alam tidak bersifat serakah, karena keserakahan akan mendorong manusia melakukan eksploitasi, baik terhadap sesama manusia sendiri maupun terhadap alam semesta. Dengan demikian, keseimbangan alam pun bisa tetap terjaga dengan baik.

Kata Kunci: Covid-19, Keserakahan, Eksploitasi dan Imajinasi