Pendapat Ulama Kota Lhokseumawe terhadap Anak Perempuan Kandung yang Menghalangi Hak Waris Penuh Saudari Kandung Pewaris

Ikhwan Karazi Alsabi, 160101043 (2020) Pendapat Ulama Kota Lhokseumawe terhadap Anak Perempuan Kandung yang Menghalangi Hak Waris Penuh Saudari Kandung Pewaris. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Tentang Pendapat Ulama Kota Lhokseumawe Terhadap Anak Perempuan Kandung Yang Menghalangi Hak Waris Penuh Saudari Kandung Pewaris]
Preview
Text (Tentang Pendapat Ulama Kota Lhokseumawe Terhadap Anak Perempuan Kandung Yang Menghalangi Hak Waris Penuh Saudari Kandung Pewaris)
Ikhwan Karazi Alsabi, 160101043, FSH, HK, 082274650649.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Tulisan ini merupakan penelitian terhadap putusan Mahkamah Syar’iyyah Lhokseumawe No.187/Pdt.G/2016/Ms-lsm tentang anak perempuan yang dapat menghijab hirman saudari kandung pewaris sekaligus menjadi ‘ashabah bi an-nafsi yang disamakan statusnya dengan anak laki-laki berdasarkan pendapat Ibnu ‘Abbas bahwa “anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan dapat menghijab”. Namun pada umumnya, berdasarkan pendapat jumhur Ulama, anak perempuan tidak dapat menghijab hirman saudari kandung pewaris. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi pertimbangan hakim di dalam memberikan putusan dan bagaimana pendapat Ulama Kota Lhokseumawe menanggapi putusan tersebut. Penelitian ini termaksud ke dalam jenis penelitian kepustakaan dan empiris. Teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan wawancara terhadap Ulama Kota Lhokseumawe dan menggunakan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa landasan hakim di dalam memberikan putusan adalah terjemahan secara tekstual terhadap pemaknaan walad pada surat An-Nisa ayat 11 dan 12 yang termaksud di dalamnya anak laki-laki maupun perempuan serta Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 86 K/AG/1994 tanggal 20 Juli 1995 dan No. 184 K/AG/1995 tanggal 30 September 1996 yang dengan keputusannya menetapkan bahwa kedudukan anak perempuan dalam hukum kewarisan adalah sama derajatnya dengan laki-laki, yakni dapat menghijab saudara laki-laki maupun saudara perempuan berdasarkan pendapat Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Zubair yang terdapat di dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir surat An-Nisa’ ayat 176. Kesimpulan lainnya adalah Ulama kota Lhokseumawe tidak sependapat dengan putusan Mahkamah Syar’iyyah Lhokseumawe No.187/Pdt.G/2016/Ms-lsm berdasarkan pendapat jumhur yang mengatakan bahwa “Anak perempuan mewarisi bersama saudari perempuan” yang terdapat di dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir surat An-Nisa ayat 176 pula.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.4 Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Ikhwan Karazi Alsabi Ikhwan
Date Deposited: 30 Apr 2021 03:32
Last Modified: 30 Apr 2021 03:32
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/17074

Actions (login required)

View Item
View Item