Analisis Wanprestasi Pada Kontrak Langganan Jaringan TV Kabel Di Wilayah Kota Banda Aceh Dalam Perspektif Akad Ijārah Bi Al-Manfa’ah.

Wanprestasi pada kontrak langganan jaringan TV kabel di wilayah Kota Banda Aceh yaitu pihak konsumen terlebih dahulu meminta untuk dipasangkan TV kabel, kemudian setelah pemasangan jaringan TV kabel pihak yang menyewakan tidak memberikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan mengenai siaran TV kabel. Pasalnya seringkali terdapat pelanggaran dalam memenuhi hak-hak konsumen yang dilakukan oleh penyedia layanan TV kabel berlanggan. Seharusnya pihak penyedia TV kabel lebih memperhatikan siaran yang di tampilkan, yaitu tidak adanya siaran yang tidak bagus apalagi siarannya rusak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk wanprestasi yang dilakukan dalam kontrak TV kabel di wilayah kota Banda Aceh, dan bagaimana penyelesaian wanprestasi yang dilakukan oleh manajemen TV kabel menurut perspektif akad Ijārah Bi Al-Manfa’ah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak PT Maulana Mitra Media dan pelanggan dari kalangan masyarakat umum yang mencakup tata cara kontrak langganan jaringan TV kabel. Hasil penelitian menunjukkan wanprestasi terjadi kerena tayangan yang sering hilang tiba-tiba dan juga karena terlambatnya membayar iuran bulanan. Adapun penyelesaian wanprestasi dilakukan secara damai antara kedua belah pihak, dimana pelanggan harus membayar iuran bulanan serta dengan dendanya dan juga pihak manajemen jaringan TV kabel berlangganan akan segera memperbaiki secepatnya mengenai tayangan televisi yang sering hilang. Perspektif Ijārah Bi Al-Manfa’ah dalam kontrak langganan jaringan TV kabel pada PT Maulana Mitra Media di Kota Banda Aceh sesuai dalam Fiqh muamalah serta penyelesaian wanprestasi sesuai dengan Ash Sulh (perdamaian) dalam Hukum Ekonomi Syari’ah dan disarankan kepada kedua belah pihak agar dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut dengan cara baik-baik yaitu melalui jalan damai dan mematuhi isi dari surat kontrak agar kedua belah pihak tidak merasa dirugikan.