Kompetensi Penyuluh Agama dalam Bimbingan Pranikah pada Calon Pasangan Suami Istri di Kantor Urusan Agama Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Bimbingan pranikah sudah berjalan lama dan selalu diselenggarakan di tiap KUA Kecamatan, termasuk di KUA Kecamatan Manggeng. Melihat kenyataan yang terjadi sekarang ini bahwasanya banyak calon pasangan suami istri yang tidak berhasil dalam mencapai keharmonisan dalam rumah tangga. Idealnya seorang penyuluh agama memberikan bimbingan pranikah kepada calon suami istri untuk melanggengkan hubungan pasangan suami istri tersebut menjadi keluarga yang sakinah mawaddah dan warrahmah. Adapun penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui proses bimbingan pranikah yang dilakukan penyuluh Agama pada KUA Kecamatan Manggeng. (2) untuk mengetahui kompetensi penyuluh Agama dalam memberikan bimbingan pranikah pada calon pasangan suami istri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur dan dokumentasi. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah dua penyuluh Agama, dua pengantin yang sudah pernah menerima bimbingan, dan dua pasangan yang sudah bercerai. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan ialah proses bimbingan pranikah yang diberikan penyuluh Agama kepada calon pasangan suami istri. Sebelum melakukan bimbingan pranikah harus mengikuti langkah-langkah dan syarat yang lengkap terlebih dahulu. Pelaksanaan bimbingan pranikah dilaksanakan selama dua hari. Metode yang digunakan oleh penyuluh Agama dalam melakukan bimbingan pranikah adalah metode ceramah, diskusi, wawancara, dan asimilasi (praktek langsung). Adapun bimbingan yang diberikan oleh penyuluh Agama Kecamatan Manggeng belum sepenuhnya berjalan optimal karena waktu bimbingannya sangat singkat sehingga calon pasangan suami istri belum sepenuhnya memahami materi yang diberikan penyuluh Agama. Adapun salah satu pemicu retaknya rumah tangga ialah karena kurangnya pengetahuan tentang tatacara berumah tangga dan hukum-hukum dalam berumah tangga. Maka kompetensi penyuluh Agama di KUA Kecamatan Manggeng belum optimal karena kurangnya waktu dalam pemberian bimbingan dan juga ditinjau dari angka perceraian di Kecamatan Manggeng meningkat di setiap tahunnya.