Strategi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh dalam Upaya Mengungkap Kebenaran pada Korban Konflik Aceh

Mira Oktavianti, 160802079 (2021) Strategi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh dalam Upaya Mengungkap Kebenaran pada Korban Konflik Aceh. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of tentang Strategi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh]
Preview
Text (tentang Strategi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh)
Mira Oktavianti, 160802079, FISIP, IAN, 081264510922.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh lahir melalui perundingan damai yang dikenal dengan MoU Helsinki.Kehadiran KKR diperkuat dengan Qanun Aceh Nomor 17 Tahun 2013 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh. Dalam melakukan pengungkapan kebanaran, KKR menargetkan lima tema besar yang akan diungkap kebenarannya, salah satunya ialah tentang kasus penghilangan orang secara paksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi KKR dalam upaya mengungkap kebenaran pada korban konflik serta apa saja hambatan-hambatan yang akan dihadapi dalam mengungkapakan kebenaran pada korban konflik Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan kebenaran merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena merupakan salah satu cara untuk menemukan peristiwa dugaan pelanggaran HAM pada masa konflik bersenjata di Aceh. Pengungkapan kebenaran ini bertujuan untuk terciptanya rekonsiliasi antara korban dan pelaku, serta memenuhi hak-hak korban untuk mendapatkan kebenaran dan keadilan.Pengungkapan kebenaran terhadap kasus penghilangan orang secara paksa merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh keluarga atau kerabat dari setiap korban, yang mana dengan adanya pengungkapan kebenaran ini, negara dapat memberikan kepastian hukum terhadap korban. Dalam proses pengungkapkan kebenaran, KKR menggunakan tiga mekanismeyaitu, mengumpulkan informasi dan dokumen terkait, melakukan pengambilan pernyatan dan membentuk sebuah tim khusus untuk melakukan investigasi. Serta beberapa hambatan yang dihadapi oleh KKR diantaranya ialah ketidakcukupan anggaran, jarak tempuh yang jauh, penolakan dari keluarga korban, keluarga korban dan saksi sudah berusia lanjut, hambatan dari pihak-pihak yang pernah terlibat dengan konflik, tidak ada lagi bukti konflik yang tertinggal dan kehadiran KKR seperti kembali “membuka luka lama”.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 320 Political and Government Science (Ilmu Politik dan Pemerintahan)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > S1 Ilmu Administrasi Negara
Depositing User: Mira Oktavianti
Date Deposited: 01 Jul 2021 04:03
Last Modified: 01 Jul 2021 04:03
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/17602

Actions (login required)

View Item
View Item