Perbedaan Adversity Quotient Antara Pesantren Tradisional (Salafiyyah) dan Pesantren Modern di Aceh Besar

Adversity Quotient merupakan kemampuan individu dalam mengolah kesulitan dan mengolah kesulitan tersebut menjadi sebuah tantangan untuk diselesaikan. Hal tersebut untuk mengetahui perbedaan tingkat kemampuan individu pada santri di Pesantren Tradisional dan Pesantren Modern di Aceh Besar. Apabila santri memiliki kesulitan yang dialami dalam kultural dan administratif, keilmuan dan metode belajar pada pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan adversity quotient pada pesantren tradisional dan modern di Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan sampel berdasarkan teknik accidental sampling. Subjek dalam penelitian ini pesantren tradisional dengan jumlah 47 orang dan pesantren modern dengan jumlah 88 santri. Dalam penelitian ini, Instrumen penelitian menggunakan skala adversity quotient dengan hasil reliabilitas rix1 = 0,892. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pesantren tradisional dan pesantren modern di Aceh Besar dengan nilai independent samples t-test =-0,111, p=0,152 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pesantren tradisional dan pesantren modern. Artinya tidak ada perbedaan adversity quotient pada pesantren tradisional dan pesantren modern di Aceh Besar.