Efektifitas Polresta Banda Aceh Dalam Penanggulangan Kasus Tindak Pidana Penipuan Melalui Media Elektronik

Tindak pidana penipuan melalui media elektronik berbeda dengan modus penipuan yang dilakukan secara konvensional. Namun yang membedakan hanyalah pada sarana yang digunakan yaitu menggunakan media elektronik. Fokus pada penelitian ini adalah seharusnya Polresta Banda Aceh dapat menanggulangi tindak pidana penipuan media elektronik. Namun faktanya banyak kasus yang tidak dapat di tanggulangi di Polresta Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektifitas penanganan tindak pidana penipuan melalui media elektronik di Polresta Banda Aceh, apa saja faktor yang mempengaruhi penanganan tindak pidana penipuan melalui media elektronik di Polresta Banda Aceh, dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penanggulangan penipuan melalui media elektronik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian hukum empiris dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa polisi di Polresta Banda Aceh belum bisa dianggap efektif karena ada beberapa yang menjadi faktor penghambat dalam penangganan tindak pidana penipuan melalui media elektronik yaitu Undang-Undang Perbankan yang masih kaku, sarana dan prasarana yang belum memadai, kurangnya penyidik yang berpengalaman di bidang ITE, dan yang terakhir adalah pelaku yang sulit dilacak. Dalam hukum Islam tindak pidana penipuan melalui media elektronik menerapkan sanksi hukuman dalam penanggulangan kejahatan yang dilakukan oleh umat manusia dengan diterapkannya tindak pidana ta’zir. Disarankan kepada Polresta Banda Aceh untuk lebih meningkatkan upaya pencegahan dan mengungkapkan kasus serta diperlukan unit khusus Cybercrime untuk lebih mudah menangani setiap kasus. Disarankan kepada masyarakat harus lebih berhati-hati dan jangan mudah mempercayai suatu hal terhadap orang yang baru dikenal di media sosial atau melalui media elektronik.