Analisis Sistem Pengairan Air Sawah oleh Masyarakat di Kecamatan Seunagan Timur dalam Perspektif Haq Al-Majra

Dian Islamiati, 170102068 (2021) Analisis Sistem Pengairan Air Sawah oleh Masyarakat di Kecamatan Seunagan Timur dalam Perspektif Haq Al-Majra. Skripsi thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Analisis Sistem Pengairan Air Sawah oleh Masyarakat di Kecamatan Seunagan Timur dalam Perspektif Haq Al-Majra]
Preview
Text (Analisis Sistem Pengairan Air Sawah oleh Masyarakat di Kecamatan Seunagan Timur dalam Perspektif Haq Al-Majra)
Dian Islamiati, 170102068, FSH, HES, 082277905457.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (19MB) | Preview

Abstract

Pengairan merupakan suatu syarat yang harus ada dalam bidang pertanian untuk peningkatan produktivitas sawah. Untuk memenuhi kebutuhan air terhadap tanaman yang lahan sawahnya jauh dari sumber aliran air petani memiliki haq al-majra untuk mengalirkan air melalui lahan orang lain. Dalam praktiknya ada petani yang dekat dengan sumber aliran air tidak mengizinkan lahannya dijadikan sebagai sarana tempat pengaliran air. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengairan air sawah oleh masyarakat di Kecamatan Seunagan Timur, dampak penerapan haq al-majra terhadap sosial pertanian masyarakat, dan perspektif haq al-majra terhadap sistem pengairan air sawah oleh masyarakat di Kecamatan Seunagan Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan empiris yuridis melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengairan sawah yang diterapkan oleh masyarakat di Kecamatan Seunagan Timur dilakukan dengan cara mengalirkan air melalui saluran pengairan, terhadap lahan yang tidak terhubung langsung dengan saluran pengairan dapat mengalirkan air melalui lahan orang lain yang dekat dengan sumber air. Dampak dari tidak berjalannya haq al-majra terhadap sosial pertanian masyarakat yaitu menimbulkan buruk sangka, berpengaruh terhadap pendapatan, kurangnya rasa toleransi, terjadinya keributan, pertengkaran dan perkelahian antara sesama petani. Petani yang ingin mengalirkan air melalui lahan orang yang dekat dengan sumber aliran air apabila tidak diberikan izin, maka dapat dilakukan tindakan paksa tanpa harus meminta izin lagi kepada pemilik lahan, hal ini dilakukan dalam rangka menolak kemudharatan, karena dalam Islam melarang segala bentuk tindakan yang menimbulkan kemudharatan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Dian Islamiati Dian
Date Deposited: 27 Aug 2021 02:23
Last Modified: 27 Aug 2021 02:23
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/17956

Actions (login required)

View Item
View Item