Aswaja dan Wahabi di Aceh: Memahami Sebab Ketegangan dan Solusinya

Tujuan buku ini untuk menggambarkan kontestasi antara kelompok Aswaja dan Wahabisme dalam mendakwahkan tata laksana ritual beragama di Aceh. Kelompok Aswaja menuduh bahwa tata laksana ajaran yang diamalkan dan disebarkan oleh Wahabisme bertentangan dengan nilai-nilai aqidah masyarakat di Aceh. Oleh karena itu, masyarakat Aceh yang berpaham Aswaja harus menolak ajaran-ajaran yang disampaikan oleh pengikut Wahabi. Bagi pengikut wahabi, tuduhan yang dialamatkan oleh Aswaja kepada mereka harus ditolak karena menurut wahabisme, bahwa tuduhan-tuduhan tersebut tidak memiliki argumen yang jelas dan kuat, sebab setiap pesan dakwah yang mereka sampaikan memiliki dalil dan sumber dalil yang jelas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dalam memperoleh data penelitian, beberapa teknik dilakukan, mulai dari observasi lapangan, pengumpulan dokumen-dokumen perpustakaan, dan melakukan wawancara dengan sejumlah narasumber yang ditentukan. Adapun hasil yang diperoleh antara lain: Pertama, kelompok Aswaja di Aceh merasa terpojokkan oleh dakwah-dakwah yang disampaikan oleh pengikut wahabi. Kedua, gerakan dakwah wahabisme secara terang-terangan disampaikan pada mimbar-mimbar mesjid di Aceh. Ketiga, claim kebenaran dari masing-masing mazhab yang diamalkan.