Hubungan Mahasiswa Perokok Dengan Prestasi Yang Dicapai Mahasiswa Pada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Ar-Raniry

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Mahasiswa Perokok Dengan Prestasi Yang Dicapai Mahasiswa Pada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN AR-RANIRY. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang di hitung untuk mengahasilkan penafsiran kuantitatif. Dalam penelitian ini untuk menentukan respondennya menggunakan metode sampling insidental. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode pembagian angket dengan skala likert dan dokumntasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan cara pengujian validitas, reabilitas, normalitas, korelasi dan heteroskedartisitas. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara uji korelasi, uji determinasi, dan uji signifikansi/uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mahasiswa perokok dengan prestasi, dibuktikan dengan uji validitas dengan ketetapan rhitung > rtabel, dimana nilai rtabel sebesar 0,1966. Terdapat nilai konsistensi dalam pengukuran, hal tersebut dapat dilihat dari nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Pada saat uji hipotesis (uji t), menyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, terbukti dari ketetapan nilai thitung > ttabel = 5,160 > 1,984. Besarnya Hubungan Mahasiswa Perokok Dengan Prestasi Yang Dicapai Mahasiswa Pada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN AR-RANIRY, hal ini terbukti nilai pearson correlation sebesar 0,462 menunjukkan pada pedoman derajat hubungan yaitu pada nilai pearson correlation 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang. Perbandingan derajat rtabel nilai pearson correlation 0,462 > rtabel 0,195 maka dinyatakan terdapat hubungan. Dapat disimpulkan bahwa perokok berhubungan secara positif dengan prestasi dengan derajat hubungan korelasi sedang.