Sanksi Hukum Adat Ndarohi Dalam Kasus Perkelahian Menurut Hukum Islam (Studi Kasus Di Kute Pasekh Pekhmate Kec, Lawe Alas Kab. Aceh Tenggara).

Nurbaiti, 170104101 (2021) Sanksi Hukum Adat Ndarohi Dalam Kasus Perkelahian Menurut Hukum Islam (Studi Kasus Di Kute Pasekh Pekhmate Kec, Lawe Alas Kab. Aceh Tenggara). Skripsi thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Sanksi Hukum Adat Ndarohi Dalam Kasus Perkelahian Menurut Hukum Islam]
Preview
Text (Sanksi Hukum Adat Ndarohi Dalam Kasus Perkelahian Menurut Hukum Islam)
Nurbaiti, 170104101, FSH, HPI, 085397953370.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (10MB) | Preview

Abstract

Perkelahian antara masyarakat adat dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diingini, bila pihak yang tidak bersalah ternyata terjadi benjol, luka maka dapat dikenakan sanksi denda adat nucupi hingga ndarohi,dan seluruh biaya pengobatan dibebankan kepada pelaku tindak pidana adat. Nucupi adalah denda tindak pidana adat kepada seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan benjol, lebam, atau perbuatan yang tidak berdarah dikenakan sanksi mbabe nakan sekhimah sope sekhanting, dan ndarohi ialah sanski adat yang menyebabkan seseorang itu terluka sampai berdarah dikenakan sanksi ngateken kesalahan dan denda uang sesuai dengan ketentuan adat yang ditulis. Tujuan dari penelitian ini, pertama, untuk mengetahui apakah bentuk sanksi adat yang dijatuhkan terhadap pelaku kasus perkelahian di kute Pasekh Pekhmate Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Kedua, bagaimana praktek peradilan hukum pidana adat dalam menyelesaikan kasus perkelahian. Ketiga,pandangan hukum pidana Islam terhadap penyelesain sengketa pidana adat di kute Pasekh Pekhmate Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Kualitatif dengan menggunakan data lapangan dan data pustaka. Hasil penelitian dari skripsi ini adalah sanksi dan praktek penyelesain sengketa terhadap kasus perkelahian di Kabupaten Aceh Tenggara, dalam penjatuhan sanksi dan penyelesain sengketa tersebut di selesaikan secara adat dengan proses musyawarah. Kemudian pihak yang dinyatakan bersalah dibebankan biaya pengobatan terhadap korban dan di beri sanksi berupa uang dan satu ekor kambing sesuai keputusan dari hasil musyawarah oleh Sakhak Bekhempat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.5 Hukum Pidana Islam (Jinayat)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Nurbaiti Nurbaiti
Date Deposited: 16 Sep 2021 04:14
Last Modified: 16 Sep 2021 04:14
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18266

Actions (login required)

View Item
View Item