Konsep Ahlu Al-Fatrah dalam Perspektif Para Mufassir

Nadia Putri Mawarni, 150303022 (2020) Konsep Ahlu Al-Fatrah dalam Perspektif Para Mufassir. Skripsi thesis, UIN AR-RANIRY.

[thumbnail of Konsep Ahlu Al-Fatrah dalam Perspektif Para Mufassir]
Preview
Text (Konsep Ahlu Al-Fatrah dalam Perspektif Para Mufassir)
Nadia Putri Mawarni, 150303022, FUF, IAT, 082246904552.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Diskursus ahlu al-fatrah berangkat dari indikasi yang disebutkan Alquran dalam surat al-Māidah ayat 19. Para mufassir mengaris bawahi masa fatrah sebagai masa berhentinya pengutusan nabi dan rasul di antara kerisalahan dua nabi yang menyebabkan kekosongan nubuwwah dan risalah. Keeksklusifan dakwah nabi dan rasul pada umat tertentu sebelum kerisalahan Nabi Muhammad saw, menjadi penentuan status keselamatan umat manusia dalam masa fatrah yang belum mengenal dakwah nabi dan rasul sebelumnya. Dalam penetapan status mukallaf, Allah swt mengutus nabi dan rasul untuk manusia. Dalam penafsiran, terdapat perbedaan pendapat mengenai status ahlu al-fatrah akan menerima azab di akhirat. Dari sisi lain, Alquran menjelaskan bahwa suatu kaum tidak akan diazab sebelum diutusnya seorang rasul.
Penelitian ini bertujuan untuk melahirkan sebuah ide yang komprehensif mengenai ahl al-fatrah berdasarkan abstraksi dari penafsiran para mufassir. Metode penelitian yang digunakan adalah tafsir mauḍū’i dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi dokumen berdasarkan penelitian kepustakaan atau library research. Para mufassir menyepakati bahwa masa fatrah adalah masa keterputusan risalah yang terjadi di antara Nabi Isa as dengan Nabi Muhammad saw yang berlangsung selama 600 tahun. Masa fatrah digambarkan dengan keadaan melemahnya semangat beragama umat manusia dan menimbulkan penyimpangan serta manipulasi syariat yang menghalangi umat manusia untuk beribadah kepada Allah swt. Ahlu al-fatrah adalah seluruh umat manusia yang hidup di masa keterputusan risalah antara Isa as. dan Muhammad saw. Ahlu al-fatrah mendapatkan pengkhususan ujian berupa perintah dari Allah swt di akhirat nanti. Status keselamatan mereka akan diperoleh berdasarkan ketaatan mereka terhadap perintah tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Dr. H. Salman Abdul Muthalib, Lc., M. Ag Pembimbing II : Dr. Muslim Djuned, M. Ag
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nadia Putri Mawarni
Date Deposited: 06 Oct 2021 03:18
Last Modified: 06 Oct 2021 03:18
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18412

Actions (login required)

View Item
View Item