Taubat Sebagai Penghapus Had Zina (Studi Terhadap Pendapat Ibnu Taimiyah)

Zulkiram, 140104068 (2021) Taubat Sebagai Penghapus Had Zina (Studi Terhadap Pendapat Ibnu Taimiyah). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Taubat Sebagai Penghapus Had Zina (Studi Terhadap Pendapat Ibnu Taimiyah)]
Preview
Text (Taubat Sebagai Penghapus Had Zina (Studi Terhadap Pendapat Ibnu Taimiyah))
Zulkiram, 140104068, FSH, HPI, 082123307008.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (14MB) | Preview

Abstract

Perspektif ulama tentang hukum zina tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Para ulama sepakat zina bagian dari dosa besar dan pelakunya diancam dengan saksi hukum ḥad rajam bagi muḥṣan, dera 100 kali dan/atau diasingkan selama 1 tahun. Pelaku zina terkadang menyesali perbuatannya dengan bertaubat. Ulama dalam hal ini masih beda pendapat apakah taubat dapat menghapus ḥad zina. Untuk itu, penelitian ini secara khusus menelaah pendapat Ibn Taimiyah. Rumusan masalah yang diajukan adalah bagaimana pandangan Ibnu Taimiyah terhadap taubat pelaku zina dan konse-kuensi hukumnya, dan bagaimana dalil dan metode istinbāṭ hukum yang digunakan Ibnu Taimiyah dalam menetapkan taubat sebagai penghapus had zina. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data-data dianalisis dengan cara deskritif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan menurut Ibn Taimiyah, pelaku zina yang bertaubat sebelum diadukan kepada pihak penguasa, gugur ḥadd zina. Pelaku tidak mesti mengakui perbuatan tersebut dan hal ini lebih baik baginya. Adapun pelaku zina yang bertaubat setelah diadukan kepada penguasa, maka tidak gugur ḥadd zina. pelaku tetap harus dihukum, taubatnya diteraima di sisi Allah Swt., sementara hukuman ḥadd sebagai penyempurna taubatnya. Dalil yang digunakan Ibn Taimiyah tentang gugurnya ḥadd zina karena taubat mengacu pada ketentuan QS. al-Nisā’ ayat 16, QS. al-Māidah ayat 33-34, QS. Ṭāhā ayat 121-122, dan haids riwayat Abū Dawud tentang penghu-kuman Maiz. Adapaun metode istinbāṭ yang ia gunakan cenderung menggunakan penalaran bayani, yaitu melihat pada sisi dan kaidah kebahasaan, hubungan umum dan khusus, sebab akibat, serta pemahaman atas lafaz-lafaz Alquran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Zulkiram Zulkiram
Date Deposited: 07 Oct 2021 03:15
Last Modified: 07 Oct 2021 03:15
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18422

Actions (login required)

View Item
View Item