Pengaruh Pemberian Pakan Alternatif dari Limbah Ikan terhadap Pertumbuhan Mencit (Mus musculus).

Limbah jeroan ikan selama ini dibuang begitu saja, sehingga berserakan dan membusuk dalam jangka waktu berhari-hari yang dapat menimbulkan dampak seperti pencemaran lingkungan dan udara, bau busuk yang ditimbulkan juga akan menganggu saluran pernapasan. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di beberapa pasar di sekitar Banda Aceh, hari Senin tanggal 10 Februari 2020, terlihat limbah ikan dibuang begitu saja hingga menimbulkan bau busuk dan mencemari lingkungan. Menurut para penjual ikan, jeroan (limbah ikan) biasanya tidak dimakan (dibuang). Sejauh ini pemanfaatan limbah ikan telah banyak dilakukan oleh peneliti, mengingat adanya kandungan gizi yang tinggi pada ikan dan jeroan ikan peneliti menduga bahwa limbah ikan juga dapat dijadikan pakan alternatif untuk mencit. Metode penelitian yang dilakukan yaitu digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 kali pengulangan. Kelompok P0 diberi pakan aslinya yaitu 552SP, kelompok P1 diberi pakan limbah ikan dengan dosis 50%, kelompok P2 diberi pakan limbah ikan dengan dosis 60%, kelompok P4 diberi pakan limbah ikan dengan dosis 70%. Parameter yang dihitung adalah pertumbuhan berat dan panjang badan mencit dan nilai konversi konsumsi pakan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pakan alternatif mencit(Mus musculus) dari limbah ikan mempengaruhi pertumbuhan mencit, yaitu terjadinya kenaikan berat badan dengan pertumbuhan paling tinggi P2 yaitu 27,89 gram. Pakan alternatif mencit (Mus musculus) dari limbah ikan mempengaruhi pertumbuhan mencit, yaitu terjadinya kenaikan panjang badan dengan pertumbuhan paling tinggi P1 yaitu 18,96 cm. Pemberian pakan alternatif dari limbah ikan terhadap konversi pakan mencit memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan mencit. Konversi pakan pada perlakuan 3 (P3) dengan kandungan 70 % limbah ikan memiliki nilai konversi pakan tertinggi.