Kebijakan Pemerintah Dalam Kegiatan Shalat Berjamaah Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Covid-19 atau lebih dikenal dengan nama CoronaVirus merupakan suatu wabah penyakit yang terjadi pada tahun 2019 hingga 2021 sekarang, wabah ini berasal dari Wuhan negeri Cina. Virus ini tergolong mematikan oleh karena itu virus ini sangatlah berbahya. CoronaVirus ini baik dapat terjadi pada hewan dan manusia, virus ni dapat terjangit tanpa mengenal umur, baik itu pada balita, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. oleh karena itu pemerintah telah menerapkan suatu kebijakan terkait keagamaan, yang di mana salah satunya berupa mengenai kegiatan shalat berjamaah di masa Pandemi Covid-19 ini. Dengan ada munculnya suatu kebijakan ini maka menjadi pro dan kontra dikalangan jamaah/masyarakat. Saat suatu daerah melakukan kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hal tersebut membuat dari segi keagamaan ikut terganggu, yang mana biasanya shalat seperti biasa namun sekarang harus menjaga jarak sesuai aturan kebijakan guna untuk melindungi diri dan dapat terhindar dari wabah Covid-19 yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan Teknik pengumpulan yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengumpulkan data primer dan sekunder melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Shalat Berjamaah di masa pandemi Covid-19 di Masjid Raya Baiturrahman sudah berjalan, namun masih belum dikatakan evektif dari segi prokes masih kurang dan jamaah/masyarakat masih minim terhadap kesadaran dalam melaksanakan kebijakan yang ada.