Perlindungan Hutan oleh Polhut Menurut Undang- Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan (Suatu Penelitian di Kabupaten Aceh Besar)

Lisda Maisarah, 170106005 (2021) Perlindungan Hutan oleh Polhut Menurut Undang- Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan (Suatu Penelitian di Kabupaten Aceh Besar). Skripsi thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Perlindungan Hutan oleh Polhut Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan]
Preview
Text (Perlindungan Hutan oleh Polhut Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan)
Lisda Maisarah, 170106005, FSH, IH, 082277116157.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (13MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini diangkat dari maraknya pengrusakan hutan yang terus terjadi pada saat ini. Pengrusakan hutan yang terjadi di kawasan hutan Kabupaten Aceh besar berupa pembalakan liar/penebangan liar, alih fungsi hutan menjadi area perkebunan tanpa izin pihak berwenang, kebakaran hutan yang diakibatkan oleh pembukaan lahan, dan penyalahgunaan surat keterangan sahnya hasil hutan tanpa memperdulikan kelestarian hutan. Kerusakan hutan yang terus terjadi menyebabkan ke khawatiran masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Di samping hal tersebut, dalam Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan dijelaskan bahwa setiap orang dilarang merambah kawasan hutan, membakar hutan, menebang pohon atau memanen atau memungut hasil hutan di dalam kawasan hutan tanpa memiliki izin dari pejabat yang berwenang dan setiap orang dilarang menduduki kawasan hutan secara tidak sah. Penelitian ini bertitik tolak dari dua tujuan pokok, pertama untuk mengetahui bagaimana perlindungan hutan yang dilakukan oleh Polhut dan kendala-kendala mereka dalam perlindungan hutan, dan kedua untuk mengetahui pandangan hukum Islam mengenai pelestarian hutan. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian Yuridis Empiris. Penelitian yuridis empiris yaitu melakukan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hutan yang dilakukan oleh Polhut di Kabupaten Aceh Besar terkhusus kawasan hutan Tahura Pocut Meurah Intan telah sesuai dengan apa yang diatur dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan dalam Pasal 51 ayat (2). Namun, terdapat beberapa tindakan kurang tegas yang dilakukan polhut kepada masyarakat sekitar kawasan hutan yang masih menggunakan kawasan hutan sebagai perkebunan masyarakat tanpa izin pihak berwenang. Selain itu, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Polhut di Kabupaten Aceh Besar yaitu kurangnya saran dan prasarana serta kurangnya personil polisi hutan. Dalam pandangan Islam manusia tidak dilarang memanfaatkan alam, namun dalam memanfaatkannya tidak boleh tanpa aturan, melainkan harus diolah dan dikelola dengan sebaik-baiknya, sehingga kualitas lingkungan hidup tetap terjaga, apabila kualitas lingkungan hidup terjaga maka akan tercipta kestabilan dan kemakmuran kehidupan di dunia. Segala aktivitas yang merugikan diri sendiri dan orang banyak bahkan dalam lingkungan masyarakat sekitar kawasan hutan Tahura Pocut Meurah Intan Saree merupakan salah satu tanda dan ciri dari manusia yang kurang bersyukur atas segala ciptaan-Nya sehingga masih banyak masyarakat yang mengeksploitasi kawasan hutan tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Lisda Maisarah Lisda
Date Deposited: 04 Nov 2021 03:24
Last Modified: 04 Nov 2021 03:24
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18612

Actions (login required)

View Item
View Item