Jarjani Usman, 2012087205 (2018) Permainan Wacana dalam Kasus Mesir. In: DARI PANTUN SAMPAI LITERASI Kumpulan Kolom Bahasa dan Sastra. Balai Bahasa Aceh, Banda Aceh, pp. 69-71. ISBN 978-979-18683-4-1
Buku Kolom Bahasa dan Sastra Balai Bahasa Aceh 2018 Fix.pdf
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Dalam kasus penggulingan Presiden Mursi dan genosida rakyat
Mesir bukan hanya ada permainan politik berdarah, tetapi juga ada
permainan wacana. Wacana secara sederhana bisa diartikan sebagai
penggunaan bahasa sebagai suatu praktik sosial (Fairclough, 2010).
Wacana mempunyai kekuatan, tetapi seringkali tergantung pada pihak
di belakangnya. Wacana ”membentuk” dan “dibentuk” oleh institusi, situasi dan
struktur (Foucault, 1972). Dalam wacana juga terkandung ideologi pengguna
bahasanya, dan strategi memasukkan (inclusion) dan mengeluarkan (exclusion)
(van Leuween, 1996). Ideologi yang dimaksudkan di sini adalah sistem pikiran
dan kepercayaan yang ikut mengendalikan perilaku (penggunanya atau
masyarakat) terhadap realitas (Struever, 1985).
Dalam kasus Mesir, misalnya, sejumlah wacana sengaja dibentuk untuk
membentuk. Sebut saja dalam kasus Mesir ada wacana “teroris”, pemerintahan
yang sah”, “kudeta militer”, “pemerintah yang sah”, dan “penyelamatan negara”.
Bila disingkap, akan terlihat maksud-maksud terselubungnya.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | 400 Languages (Bahasa) |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Bahasa Inggris |
Depositing User: | Dr. Jarjani Usman |
Date Deposited: | 17 Nov 2021 03:39 |
Last Modified: | 17 Nov 2021 03:39 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18642 |