Pendayagunaan Zakat untuk Operasional Ambulance: Studi Kritik terhadap Lembaga Rumah Zakat Cabang Aceh

Pendistribusian zakat merupakan salah satu faktor yang dijadikan tolak ukur bagi umat Islam untuk memilih lembaga yang dipercaya dalam pengelolaan zakat. Kekhawatiran umat Islam bahwa dana yang ada sampai atau tidak kepada yang berhak sering menjadi penyebab kurang berdayanya lembaga amil yang ada. Ada tiga pertanyaan penelitian dalam penelitian ini yaitu pertama, bagaimana sistem pembiayaan ambulance gratis yang diterapkan oleh rumah zakat cabang Aceh Kedua, bagaimana sasaran pelayanan ambulance gratis yang diterapkan oleh Rumah Zakat cabang Aceh, dan ketiga bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pendayagunaan dana zakat senif fi sabilillah untuk operasional program ambulance gratis menurut perspektif Yusuf Qardawi pada Rumah Zakat cabang Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis yaitu dengan membahas masalah-masalah yang timbul sekarang untuk dianalisis pemecahannya berdasarkan buku-buku dan sumber-sumber yang berkaitan dengan judul yang dibahas kemudian dicari jalan keluarnya, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama; pembiayaan untuk ambulance gratis ditanggung oleh rumah zakat Cabang Aceh melalui pemanfaatan dana zakat untuk kemaslahatan umat yang porsinya diambil dari senif Fī sabilillah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban masyarakat yang membutuhkan bantuan ambulance gratis yang disediakan oleh rumah zakat. Kedua; Sasaran pelayanan ambulance gratis yang disediakan oleh rumah zakat cabang Aceh untuk semua masyarakat yang membutuhkan, dan pihak rumah zakat melayani masyarakat yang membutuhkan jasa ambulance gratis selama 24 jam dalam seminggu. Ketiga; hukum Islam membolehkan penggunaan dana zakat untuk program ambulance gratis, karena program ambulance gratis juga termasuk dalam program untuk meningkatkan kemaslahatan umat. Dalam hal ini Yusuf Qardawi membolehkan penggunaan dana zakat untuk kemasalahatan umum.