Analisis Proses Berpikir Reflektif Matematis Siswa MTs Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan bersifat abstrak. Berpikir reflektif matematis sangat diperlukan didalam bidang matematika. Hal tersebut terjadi karena berpikir reflektif matematis dapat melatih siswa untuk mengaitkan masalah yang sedang dihadapi dengan permasalahan yang pernah dihadapi sebelumnya. Meskipun proses berpikir reflektif matematis sangat penting, namun proses berpikir reflektif matematis siswa mas ih rendah karena guru masih kurang menggali proses berpikir reflektif matematis siswa. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek 4 orang siswa kelas VIII MTsS Samahani yang berkemampuan matematika tinggi yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Subjek dipilih berdasarkan kemampuan matematika tertinggi di kelas tersebut. Lembar jawaban tes tulis yang dipandu oleh pedoman wawancara merupakan instrumen penelitian. Data dikumpulkan berdasarkan hasil koreksi dari hasil tes tulis berdasarkan indikator proses berpikir reflektif matematis yang kemudian di ukur dengan wawancara. Setelah mendapatkan subjek kemudian peneliti memberikan soal tes sebagai studi awal untuk diselesaikan oleh masing-masing subjek, kemudian hasil tes tersebut diperiksa berdasarkan indikator proses berpikir reflektif matematis. Berdasarkan jawaban masing-masing subjek pada soal tes tersebut kemudian peneliti menyusun pedoman wawancara untuk menggali lebih dalam proses berpikir reflektif matematis siswa, setelah pedoman wawancara selesai disusun, peneliti melakukan wawancara kepada masing-masing subjek. Analisis data pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses berpikir reflektif matematis siswa laki-laki sangat baik karena siswa laki-laki dapat memenuhi seluruh indikator berpikir reflektif matematis, proses berpikir reflektif matematis siswa perempuan cukup baik karena dapat melakukan seluruh indikator berpikir reflektif matematis, namun pada indikator contemplating siswa perempuan tidak melakukan satu tahapan yaitu mendeteksi kesalahan pada jawaban, dan antara subjek laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan pada indikator contemplating, siswa perempuan tidak dapat mendeteksi kesalahan pada jawaban.