Persepsi Masyarakat Tentang Budaya Foto Pre Wedding Dalam Pandangan Hukum Islam (Studi di Masyarakat Blangkejeren, Kabupaten GayoLues)

Rafika Aini, 160101005 (2021) Persepsi Masyarakat Tentang Budaya Foto Pre Wedding Dalam Pandangan Hukum Islam (Studi di Masyarakat Blangkejeren, Kabupaten GayoLues). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Persepsi Masyarakat Tentang Budaya Foto Pre Wedding Dalam Pandangan Hukum Islam]
Preview
Text (Persepsi Masyarakat Tentang Budaya Foto Pre Wedding Dalam Pandangan Hukum Islam)
Rafika Aini, 160101005, FSH, HK, 081285090133.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (12MB) | Preview

Abstract

Praktik berfoto sebelum menikah atau foto pre wedding dewasa ini telah menjadi fenomena dan membudaya di tengah masyarakat. Pada faktualnya, tidak sedikit praktik foto pre wedding ini dilakukan dengan melanggar ketentuan etika, hukum dan akhlak Islam. Penelitian ini khusus dilaksanakan di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. Pokok permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah praktik foto pre wedding pada masyarakat Kecamatan Blangkejeren?, bagaimana persepsi masyarakat terhadap budaya foto pre wedding?, dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap budaya foto pre wedding? Penelitian ini termasuk ke dalam studi lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik foto pre wedding di Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues dilakukan di antaranya adalah dengan mengambil pose-pose foto tertentu, seperti berpelukan, pegangan tangan. Bentuk pakaian tertutup (menutup aurat), biasanya berwarna putih couple. Motivasi dilakukannya foto pre wedding adalah untuk mendokumentasikan foto dan menjadi kenang-kenangan, untuk mengikuti trend. Adapun persepsi masyarakat tentang budaya foto pre wedding cenderung menganulirnya atau tidak setuju, karena dianggap melanggar norma-norma etika dan hukum Islam. Dalam pandangan hukum Islam, foto pre wedding termasuk perbuatan muamalah yang dibolehkan, sepanjang di dalam pelaksanaannya tidak ada sebab atau alasan yang melanggar syariat. Namun begitu, kasus yang terjadi pada masyarakat Kecamatan Blangkejeren, foto pre wedding yang dipraktikkan tidak sejalan dengan hukum dan etika Islami, sebab adanya interaksi-interaksi dan aktivitas yang tidak sejalan dengan hukum Islam, sepeti bermesraan antara kedua calon, bersentuhan, berdekatan, berpelukan, memegang tangan. Tindakan tersebut termasuk dalam cakupan aktivitas mendekati perzinaan seperti disebutkan dalam QS. Al-Isra’ [17] ayat 32. Untuk itu, segenap unsur masyarakat perlu menyikapi budaya foto pre wedding dengan bijak dan tetap memperhatikan etika dan hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Rafika Aini Aini
Date Deposited: 25 Nov 2021 03:04
Last Modified: 25 Nov 2021 03:04
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18885

Actions (login required)

View Item
View Item