Pro Kontra Kesenian Kuda Lumping Dalam Masyarakat Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam

Untuk mengetahui dengan jelas kenapa terjadi pro kontra kesenian Kuda Lumping dalam masyarakat Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam serta apa saja aspek yang menjadi pertentangan dalam ajaran islam terhadap kesenian Kuda Lumping. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilau yang diamati, menentukan lokasi penelitian serta memilih informan sebagai subjek peneliti dengan menggunakan teknik populasi dan sampel menarik kesimpulan serta melakukan pertimbangan terhadap informan, menggunakan instrumen penelitian dan juga teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadinya pro kontra terhadap kesenian Kuda Lumping pada masyarakat Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam ada dua, pandangan yang pertama dalam bentuk positif pada bidang pendidikan yaitu terdapat banyak nilai dan norma yang disalurkan memalui tarian ini, pada saat tampil penari akan melakukan adegan atau gerakan yang menggambarkan watak manusia baik dan buruknya, kemudian bidang hiburan diaman masyarakat menganggap bahwa kesenian kuda lumping ini sangat menghibur dalam acara karena di nilai tarian nya yang membuat masyarakat menjadi senang, selanjutnya dalam bidang sosial, Selain dari pertunjukannya kesenian kuda lumping juga membengun hubungan sosial masyarakat setempat. Kemudian bidang kepercayaan, dapat diketahui bahwa hal gaib itu memang ada dan bisa kita saksikan secara langsung dalam pertunjukan kesenian kuda lumping. Adapun pandangan kedua negatif yaitu kesenian Kuda Lumping ini adalah pertunjukan yang mengarah ke perbuatan syirik, dimana pertunjukannya menampilkan kekuatan magis berupa kekebalan tubuh dengan cara kerasukan.