Perbedaan Aktivitas Air Kelapa dan Giberelin Terhadap Pertumbuhan Kalus Dari Bagian Pucuk Bunga Jeumpa (Michelia Champaca L.) Secara In Vitro

Bunga jeumpa itu sendiri sudah jarang di temui di Aceh. Oleh karena itu, perlu melakukan penelitian lanjut agar populasi dari bunga jeumpa tetap terjaga dan memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya melestarikan bunga khas Aceh dengan cara menggunakan teknik kultur jaringan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana pengaruh air kelapa dan giberelin terhadap pertumbuhan kalus batang jeumpa (Michelia champaca L.) secara in vitro; 2) pada konsentrasi berapa air kelapa dan giberelin berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus dari batang bunga jeumpa (Michelia champaca L.) secara in vitro. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakukan air kelapa (0 %, 20%, 40%, 60%) dan Giberelin ( 0 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm) dengan menggunakan pengulangan sebanyak 4 kali, parameter penelitian ini adalah hari muncul kalus, massa kalus dan tekstur kalus. Analisis data menggunakan Uji ANOVA satu arah dengan aplikasi statistik SPSS. Perlakuan air kelapa dan giberelin berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus batang bunga jeumpa (Michelia champaca L.) baik secara tekstur ataupun massa kalus. Pertumbuhan kalus batang bunga jeumpa yang optimal pada konsentrasi 60% air kelapa dengan massa 0,06 g dan pada konsentrasi 6 ppm pada giberelin dengan massa 0,20 g.