Bentuk Perkawinan Naik dalam Masyarakat Gayo Lues (Kajian Penerapan Fikih Munakahat)

Jemi’an, 261422683 (2021) Bentuk Perkawinan Naik dalam Masyarakat Gayo Lues (Kajian Penerapan Fikih Munakahat). Doctoral thesis, UIN AR-RANIRY.

[thumbnail of Bentuk Perkawinan Naik dalam Masyarakat Gayo Lues (Kajian Penerapan Fikih Munakahat)]
Preview
Text (Bentuk Perkawinan Naik dalam Masyarakat Gayo Lues (Kajian Penerapan Fikih Munakahat))
Jemi'an, 26142268, PS, FM, 081375877687.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (10MB) | Preview

Abstract

Hukum perkawinan adat di Gayo Lues disebut dengan edet ngerje, sedangkan pelaksanaannya disebut dengan sinte ngerje. Pelaksanaan edet ngerje yang normal disebut kerje beraturen. Dalam prosesnya ada yang keluar dari adat kerje beraturen dengan cara kawin naik, sehingga perlu penyelesaian, mengapa terjadi serta bagaimana keberlakuan Hukum Islam dan hukum Adat dalam perkawinan naik.
Metode penelitian disertasi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Sumber data yang diambil adalah person, place, dan paper. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi.
Penyelesaian perkawinan naik ditempuh melalui beredet dengan bantuan tokoh adat (Sarak Opat) kedua belah pihak untuk menyelesaikan izin wali, mahar dan biaya perkawinan serta denda adat. Perkawinan naik terjadi karena dianggap biasa, tidak ada restu orang tua, faktor ekonomi, faktor etika/ moral dan faktor karena melakukan hubungan suami istri di luar nikah. Perkawinan naik tetap mengacu kepada hukum Islam/ fikih munakahat, Artinya keberlakuan hukum adat dan Hukum Islam dalam perkawinan naik berjalan beriringan, sesuai dengan istilah Gayo “bebuet edet terdiri hukum, edet urum ukum nyak zet urum sifet/ adat bekerja melaksanakan hukum, adat dengan hukum (Islam) bagaikan zat dengan sifat (tidak dapat dipisahkan)”. Hal ini sejalan dengan teori kredo atau syaha>dah H.A.R Gibb, bahwa apabila masyarakat mengucapkan dua kalimat syahadat, secara otomatis mengakui otoritas hukum Islam atas dirinya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information: Pembimbing I : Prof. Dr. A. Hamid Sarong, SH, MH, Pembimbing II : Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA
Uncontrolled Keywords: Perkawinan Naik, Beredet, Fikih Munakahat
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2x4.39 Aspek Munakahat Lainnya
Divisions: Program Pascasarjana > S3 Fikih Modern (Hukum Islam)
Depositing User: Jemi'an Jemi'an
Date Deposited: 16 Dec 2021 04:21
Last Modified: 16 Dec 2021 04:21
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/19072

Actions (login required)

View Item
View Item