Perancangan Waterfront Resort Pante Menye Takengon (Post-Modern Architecture Abstract Regionalism Approach)

Pante Menye Takengon merupakan area destinasi wisata tepi danau Lut Tawar yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan menjadi kawasan waterfront di kota Takengon. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi jawaban dari isu yang ada sebagai tempat rekreasi dan wisata tepi air Danau Lut Tawar yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan memberikan edukasi mengenai peranan lingkungan terhadap kehidupan sehari-hari, mengenai hubungan antara alam sekitar manusia dan tuhan, serta lokalitas budaya yang ada dan sudah hampir terlupakan. Hal tersebut di terapkan pada objek rancangan sebagai tempat wisata air dan resort, objek ini juga menjadi tempat pertunjukan dan pameran dari karya pemuda lokal setempat yang mengembangkan potensinya dengan pendekatan konsep Back to Nature. Konsep ini berangkat dari kondisi lingkungan sekitar yang mana merupakan alam terbuka dan daerah pegunungan. Dengan penerapan Arsitektur Post-Modern; Regionalisme, harapannya bangunan waterfront resort ini dapat bersahabat dengan lingkungan baik dari penggunaan material dan penyesuaian tapak terhadap lingkungan serta mampu memberikan kesan dekat dengan alam. Konsep bentuk massa terinspirasi dari pegunungan sekitar tapak, pepohonan pinus, dan pucuk Ni Tuis. Bentuk yang diambil merupakan bentuk segitiga yang mewakili masing-masing eksistensi objek setempat dengan penambahan ornamen dari kerrawang Gayo, sehingga terjadi hubungan yang berkelanjutan antara bangunan, budaya dan lingkungan sekitar.