Tindakan Hukum Terhadap Penyalahgunaan Narkotika Oleh Anggota TNI Ditinjau Dari Perspektif Hukum Islam (Suatu Penelitian di wilayah Hukum PM 1-01 Banda Aceh)

Maraknya tindak pidana penyalahgunaan Narkotika di kalangan penegak hukum, seperti TNI tentu perlu diperhatikan lebih serius terutama terkait tindakan hukum terhadap penyalahgunaan narkotika oleh oknum anggota TNI tersebut, jika Tindakan pidana ini dibiarkan, maka akan berdampak bagi Tindakan penyalahgunaan narkotika bagi kalangan masyarakat umum. Begitu juga kasus yang terjadi di wilayah hukum Pengadilan Militer 101 Banda Aceh. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana tindakan hukum tehadap penyalahgunaan narkotika oleh oknum TNI di wilayah hukum pengadilan militer 101 Banda Aceh dan bagaimana perspektif hukum Islam terhadap penyalahgunaan narkotika oleh oknum TNI di wilayah hukum pengadilan militer 101 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode lapangan, pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian diketahui bahwa tindakan hukum terhadap penyalahgunaan narkotika oleh oknum TNI di wilayah hukum pengadilan militer 101 Banda Aceh pada Putusan Nomor : 49-K/PM I-01/AD/VI/2020 belum sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Hal ini dikarenakan pemberian hukuman berbeda, dimana Pasal 127 Ayat (1) Huruf a UU Nomor 35 Tahun 2009 pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun, sedangkan pada kasus Putusan Nomor : 49-K/PM I-01/AD/VI/2020 hanya penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Jika ditinjau dari Pasal 26 KUHPM tindakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan Narkotika oleh Oknum TNI seudah sesuai yakni penjatuhan pidana tambahan pemecatan yang juga sesuai dengan amanat Pasal 190 ayat (1) jo ayat (3) jo ayat (4) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997. Perspektif hukum Islam terhadap penyalahgunaan narkotika di wilayah hukum pengadilan militer 101 Banda Aceh adalah hukumnya haram dan hukumannya ta’zir 40-80 kali dera. Kesimpulan penelitian ini ialah tindakan penyalahgunaan Narkotika hukumnya haram dan pemberian sanksi pidana belum sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.