Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Inspektorat Provinsi Aceh

Kesempurnaan Aparatur Sipil Negara dilihat dari keberhasilan kinerjanya. Sehingga kinerja Aparatur Negara diawasi lembaga yang bersifat khusus, yaitu Inspektorat. Namun, berdasarkan observasi awal, pegawai Inspektorat Aceh masih terlihat kurangnya kedisiplinan dan inisiatif pegawai, terbatasnya kemampuan SDM serta terbatasnya jumlah SDM dalam melaksanakan tugas pengawasan. Ini dapat menunjukkan bahwasanya pengawasan dari pihak yang berwenang belum maksimal. Dalam rangka itu, penting untuk mengetahui kinerja Inspektorat Aceh sebagai pengawas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kinerja dan apa saja faktor pendukung dan penghambat kinerja ASN di Inspektorat Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Inspektorat Provinsi Aceh terhadap sasaran kerja terkait kuantitas, waktu, biaya sudah dapat dikatakan sudah sesuai berdasarkan tugas dan fungsinya sebagai ASN. Namun, untuk kualitas masih belum maksimal karena adanya kendala mulai baik secara internal dan eksternal. Sedangkan, dari segi pelaksanaan kinerja pegawai terhadap perilaku kerja masih belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Seperti dalam orientasi pelayanan pegawai belum maksimal dalam praktiknya dan kurangnya kedisiplinan pegawai di saat setelah istirahat. Akan tetapi, untuk integritas, komitmen, kerjasama pegawai sendiri sudah cukup baik. Adapun faktor pendukung kinerja ASN di Inspektorat Aceh diantaranya, sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu, faktor suasana lingkungan kerja, serta tunjangan yang diberikan selain gaji. Adapun, hambatan yang dihadapi diantaranya adalah: kurangnya transportasi untuk pekerjaan di luar kota; hambatan karena adanya pandemi yang terjadi; kurangnya jumlah pegawai sehingga membuat pegawai di Inspektorat bekerja sangat ekstra untuk tetap memenuhi hasil pekerjaan yang maksimal.