Penyelesaian Konflik Lahan Gambut Rawa Tripa di Kabupaten Nagan Raya Ditinjau Menurut Konsep Al-Ṣulḥu

Al-Ṣulḥu bermakna suatu usaha untuk mendamaikan dua belah pihak yang berselisih, bertengkar, saling dendam, dan bermusuhan dalam hal mempertahankan hak, yang mana dengan usaha tersebut diharapkan akan berakhirnya perselisihan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana upaya penyelesaian konflik lahan gambut rawa tripa oleh pihak pemerintah, masyarakat dan perusahaan swasta serta bagaimana penyelesaian konflik lahan gambut rawa tripa menurut konsep al-ṣulḥu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan (field research) serta data yang diperoleh dari kepustakaan (library research). Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah penyelesaian konflik lahan gambut rawa tripa yang dilaksanakan oleh para pihak dilakukan dengan cara musyawarah, agar konflik yang terjadi antara masyarakat dan perusahaan bisa menghasilkan kesepakatan untuk berdamai dan menerima sejumlah angka ganti rugi yang telah disepakati. namun disini peneliti menemukan fakta bahwa masyarakat yang menerima perdamaian dengan perusahaan dilatarbelakangi oleh adanya unsur keterpaksaan. Penyelesaian konflik lahan gambut rawa tripa ini dapat dikategorikan dalam akad al-ṣulḥu, meskipun pada praktiknya tidak sepenuhnya sesuai dengan yang diajarkan dalam Islam.