Konsep Hidup Minimalis dalam Perspektif al-Qur’an

Nurul Alaiyah, 170303027 (2021) Konsep Hidup Minimalis dalam Perspektif al-Qur’an. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Konsep Hidup Minimalis dalam Perspektif al-Qur’an]
Preview
Text (Konsep Hidup Minimalis dalam Perspektif al-Qur’an)
Nurul Alaiyah, 170303046, FUF, IAT, 082248448247.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (9MB) | Preview

Abstract

Al-Qur’an menggambarkan bentuk gaya hidup minimalis melalui ayat yang menjelaskan tentang larangan berlebih-lebihan. Saat ini, manusia cenderung membelanjakan harta semaunya tanpa memikirkan kepentingan dan kebermanfaatan suatu barang, sehingga muncul budaya konsumtif yang merajalela di kalangan masyarakat. Keadaan tersebut seharusnya dijauhi oleh umat, karena sikap pemborosan nyata dilarang oleh Allah. Berdasarkan persoalan tersebut, penelitian ini perlu untuk dikaji dengan tujuan dapat memahami anjuran gaya hidup minimalis dalam al-Qur’an sebagai bahan tinjauan manusia dalam kehidupan, untuk mengetahui larangan berlebih-lebihan dalam al-Qur’an, dan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup minimalis dalam kehidupan manusia. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui penelitian kepustakaan (library research). Sumber yang digunakan berasal dari sumber tertulis, berupa buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pendekatan tematik (maudhu’i). Selanjutnya teknik analisis data menggunakan metode deskriptif analisis untuk membahas ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan gaya hidup minimalis. Anjuran gaya hidup minimalis dalam al-Qur’an digambarkan dalam surah al-A’raf ayat 31, al-Furqan ayat 67, dan al-An’am ayat 141. Dalam ayat tersebut dijelaskan tentang anjuran bersikap sewajarnya dalam membelanjakan harta. Selanjutnya larangan berlebih-lebihan dijelaskan dalam surah al-Isra’ ayat 26, 27 dan 29, dan al-Takathur ayat 1. Dalam ayat tersebut dijelaskan tentang laknat Allah terhadap orang-orang yang bersikap boros dan berlebih-lebihan. Pengaruh atau dampak positif dari membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan dapat menjadikan
seseorang lebih bertawakkal, karena memenuhi dengan baik segala bentuk perintah Allah dan tidak mengabaikan hak-hak orang lain yang ada pada dirinya. Membelanjakan harta dengan sewajarnya juga membuat hidup lebih tenang, bersyukur atas apa yang dimiliki, tidak berlebihan pada sesuatu, dan tidak diperbudak oleh keinginan (hawa nafsu).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nurul Alaiyah Laiya
Date Deposited: 03 Jan 2022 03:32
Last Modified: 03 Jan 2022 03:32
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/19225

Actions (login required)

View Item
View Item