Perspektif “Diaspora” Terhadap Pembangunan Politik Di Aceh Selatan Dari Tahun Pemerintahan 2008-2021

Skripsi ini berjudul Perspektif Diaspora Terhadap Pembangunan Politik di Aceh Selatan dari Tahun Pemerintahan 2008-2021 Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan perspektif diaspora terhadap pembangunan politik, ekonomi dan sosial di Aceh Selatan selama tahun
2008 hingga tahun 2021 dan untuk menganalisis diaspora memandang hubungan antara identitas kawasan para jajaran eksekutif (Bupati dan Wakil Bupati) mempengaruhi pembangunan politik, ekonomi dan sosial di Aceh Selatan selama tahun 2008 hingga tahun
2021 Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif atau yang berupa metode penganalisis data secara benar dengan wawancara di lapangan Untuk membantu agar penelitian ini terlaksanakan sesuai data dan kebenaran fakta peneliti juga menganalisis data mengunggunakan metode Library Research kajian pustaka dengan membaca yang bersumber dari pustaka, yang menalaah seperti buku, majalah-majalah, dan bahan dokumen lainnya yang membahas tentang teori yang akan dibahas sehingga lebih membantu peneliti dalam penelitian ini Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pembangunan politik berasal dari lingkungan internasional, masyarakat, ataupun dari elite-elite politik dalam sistem politik itu sendiri, Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari wakut ke waktu yang menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasil dari pemerintah untuk membangun suatu daerah, campur tangan pemerintah telah menjadi objek penting untuk diteliti, Pembangunan sosial pada dasarnya merupakan usaha untuk mensejahterakan bangsa/daerah dari jaminan sosial untuk masyarakat dalam memenuhi kehidupan yang lebih baik kedepannya Pembangunan di Aceh Selatan dari tahun pemerintahan 2008-2021semasa tiga Bupati yang mindset-nya berbeda Tgk Husen peka terhadap pendidikan agama, TS peduli pada infrastuktur prasarana dan Tgk Amran lebih fokus ke pemberdayaan manusia baik segi pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kemudian jika dilihat pembangunan wilayah eksekutif yang masih timbal balik dari pembangun di daerah kecamatan lain, perbandingan yang sangat terlihat jauh disaat rasa kepedulian pemerintah yang kurang terhadap daerah lain Fokus pembangunan banyak diwilayah sentral itupun hanya melanjutkan pembangunan dari bupati sebelumnya, ketertinggalan jauh daerah pelosok dibuktikan dengan ketidakadilan pemerintah dalam pemerataan pembangunan