Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Tematik Berbasis Model Problem Based Learning Di Kelas Iv Min 25 Aceh Besar

Berdasarkan hasil observasi di MIN 25 Aceh Besar belum pernah menggunakan bahan ajar pembelajaran tematik berbasis PBL yang sesuai dengan kurikulum 2013. Guru juga sangat membutuhkan bahan ajar pembelajaran tematik berbasis PBL untuk menjadikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan peneliti yaitu dengan mengembangkan bahan ajar pembelajaran tematik berbasis Problem Based Learning agar guru dan siswa mendapatkan materi ajar yang lebih luas, serta dapat dijadikan sumber belajar mandiri memecahkan suatu masalah bagi peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). dengan menggunakan model
4D. Prosedur pengembangan melalui 4 tahap, yaitu: Pendefinisian (define), Perancangan (design), Pengembangan (development), Penyebaran (disseminate). Bahan ajar yang dikembangkan divalidasi oleh 1 (satu) orang ahli media, 1 (satu) orang ahli materi, kemudian respon guru terhadap bahan ajar yaitu wali kelas IV MIN 25 Aceh Besar. Data dianalis dengan statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahan ajar pembelajaran tematik berbasis Problem Based Learning sudah memenuhi kategori baik atau layak dengan persentase 78,5% berdasarkan hasil uji ahli media. Hasil uji ahli materi dengan persentase 76,9% berada dalam kategori baik, dan respon wali kelas IV MIN 25 Aceh Besar terhadap bahan ajar pembelajaran tematik berbasis Problem Based Learning adalah 90,90% berada dalam kategori sangat baik. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar pembelajaran tematik berbasis Problem Based Learning layak digunakan untuk siswa kelas IV MIN 25 Aceh Besar.