Hubungan Etos Kerja Dengan Cyberloafing Pada Aparatur Sipil Negara (ASN) Di Kementrian Agama Kota Banda Aceh

Pada saat ini kemajuan teknologi yang dapat mendorong terjadinya perubahan terbesar di seluruh dunia salah satunya adalah perkembangan teknologi informasi internet, dimana internet merupakan perubahan yang paling singnifikan yang membuka jalan menuju era informasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Hubungan Etos Kerja Dengan perilaku Cyberloafing pada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementrian Agama Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi product moment. Alat ukur penelitian ini yaitu skala etos kerja yang dikemukakan oleh Miller, Woehr, dan Hudspeth (2002) dan skala cyberloafing yang di kemukakan oleh (Lim, 2002). Jumlah populasi 1.083 orang ASN Kementrian Agama Kota Banda Aceh dengan jumlah sampel sebanyak 205 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi sebesar r = 0,328 dengan taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara etos kerja dengan perilaku cyberloafing yang berarti hipotesis yang diajukan diterima. Hubungan tesebut menunjukkan bahwa semakin tinggi etos kerja maka semakin tinggi perilaku cyberloafing yang dimiliki ASN Kementrian Agama Kota Banda Aceh, sebaliknya semakin rendah etos kerja maka semakin rendah perilaku cyberloafing yang dimiliki ASN Kementrian Agama Kota Banda Aceh. Hasil uji hipotesis terlihat bahwasanya nilai koefisiensi korelasi sebesar r = 0,328 menandakan bahwa ada hubungan yang positif antara etos kerja dengan cyberloafing pada ASN Kementrian Agama Kota Banda Aceh. Namun, nilai korelasi tersebut berbanding terbalik dengan asumsi yang ingin dibangun oleh peneliti dimana terdapat hubungan negatif antara etos kerja dengan cyberloafing.