Tinjauan Hukum Islam Terhadap Digital Payment Pada Layanan Transaksi Aplikasi DANA (Suatu Kajian terhadap Keberadaan Unsur Ribawi)

Aplikasi DANA merupakan keuangan digital dengan berbagai layanan transaksi untuk digunakan dalam segala kebutuhan konsumen. Namun dalam perkembangan transaksi dari pembayaran tunai menuju pembayaran non tunai, terdapat berbagai kekurangan pada praktik layanan transaksi aplikasi DANA seperti top up dan pulsa yang tidak masuk serta refund yang tidak tepat waktu. Penelitian ini bertujuan menjawab rumusan masalah yang ada. Pertama, bagaimana praktik digital payment pada layanan transaksi aplikasi DANA. Kedua, bagaimana potensi riba nasiah pada layanan transaksi aplikasi DANA ditinjau dari perspektif fikih muamalah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, data diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa praktik digital payment pada layanan transaksi aplikasi DANA, yaitu pengguna harus terlebih dahulu melakukan top up dengan bermacam ragam metode berupa ATM, Internet Banking, Mobile Banking dan agen. Bahwa digital payment bertindak sebagai fasilitator transaksi untuk diteruskan ke pihak perbankan. Akan tetapi, layanan transaksi aplikasi DANA berpotensi unsur gharar akibat terjadi keterputusan informasi karena adanya ketidakpastian pada waktu penyerahan oleh aplikasi DANA. Dalam hal ini mengakibatkan riba nasiah bagi penjual, dimana adanya penangguhan penyerahan transaksi. Pihak DANA mengulur-ulukan waktu dengan tujuan untuk mengolah keuntungan dari transaksi tersebut, yang nantinya keuntungan itu akan diberikan kepada pihak PT Sakalaguna Semesta. Dalam literatur Fikih Muamalah, transaksi yang dilakukan oleh pengguna DANA harus secara ḥulul dan taqābuḍ dengan tepat waktu tanpa melakukan penangguhan objek transaksi, karena dengan adanya penangguhan akan mengakibatkan riba nasiah yaitu keuntungan yang diperoleh akibat transaksi yang ditangguhkan.