Analisis Kualitatif Terhadap Keterlaksanaan Kurikulum K-13 Bidang Studi Kimia di Madrasah Aliyah Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2018/2019

Keterlaksanaan K-13 bidang studi kimia di MA Kabupaten Simeulue tahun pelajaran 2018/2019 belum termasuk kategori baik, disebabkan adanya beberapa kendala yang dialami sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan guru kimia dari sekolah MAS Ulumuddin, MAS Muhammadiyah, dan MAN Simeulue bahwa keterlaksanaan K-13 di sekolah atau dalam proses pembelajaran kimia berbasis K-13 belum baik disebabkan adanya kendala seperti guru-guru belum semua mengikuti pelatihan K-13 dan daya dukung sekolah kurang mencukupi. Hal ini yang melatar belakangi peneliti menganalisis keterlaksanaan K-13 bidang studi kimia di MA Kabupaten Simeulue. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterlaksanaan K-13 bidang studi kimia di MA kabupaten Simeulue tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar bservasi. Dari analisis data yang dilakukan, peneliti menunjukan bahwa keterlaksanaan K-13 bidang studi kimia di MAS Ulumuddin, MAS Muhammadiyah, dan MAN Simeulue masih terlihat kurang baik, karena keterbatasan daya dukung sekolah sehingga menghambat terlaksananya K-13. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa keterlaksanaan K-13 bidang studi kimia di MAS Ulumuddin, MAS Muhammadiyah, dan MAN Simeulue sudah dilaksanakan dari kelas X sampai kelas XII. Tetapi dalam prose pelaksanaannya belum baik karena disebabkan guru-guru belum semua mengikuti pelatihan K-13, daya dukung sekolah seperti buku pegangan guru dan siswa untuk setiap mata pelajaran berbasisi K-13 tidak terlalu lengkap, sulitnya mengajak siswa untuk belajar tepatnya pada mata pelajaran kimia. Jadi, solusi untuk mengurangi hambatan tersebut, guru-guru saling berbagi pengalaman dengan guru lain terkait dengan K-13, sekolah mengadakan pembelian buku pegangan secara bertahap.