Kajian Tumbuhan Dalam Upacara Adat Suku Gayo Di Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah Sebagai Referensi Mata Kuliah Etnobiologi

Upacara adat merupakan salah satu bentuk identitas budaya lokal suatu masyarakat. Pelaksanaan upacara adat masih sangat kerap di daerah Aceh. Salah satunya yaitu pada masyarakat Suku Gayo. Pelaksanaan upacara ritual adat dari berbagai daerah masih banyak menggunakan tumbuhan-tumbuhan, yang mana tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki makna tersendiri dalam pelaksanaan upacara ritual adat. Kendala yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran Etnobiologi tentang kajian tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat adalah kurangnya referensi yang terkait. Sehingga perlu adanya referensi pembelajaran yang dapat memberi penunjang pada mata kuliah Etnobiologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan, makna filosofi, dan organ yang dipakai pada upacara adat Suku Gayo. Adapun rancangan penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif, wawancara semi terstruktur, dan observasi lapangan dengan pengambilan sampel dengan cara purposive sampling jumlah sampel sebanyak 40 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada Kecamatan Pegasing dengan sampel 5 desa (Kung, Kayu kul, kute lintang, Pegasing dan simpang kelaping), diperoleh 22 jenis tumbuhan adat dengan 18 famili disertai dengan penggunaan organ tumbuhan dan makna filosofi yang berbeda. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Persentase uji kelayakan buku ajar diperoleh hasil 88% dengan kriteria sangat layak diguanakan sebagai salah satu referensi matakuliah Etnobiolgi.