Pemodelan Kinetika Fitoremediasi Asam Sulfat (H2SO4) di Dalam Air Hujan dengan Tumbuhan Typha Latifolia (Studi Kasus Pengolahan Air Hujan Asam dari Sekitar Industri Batu Bata di Kajhu, Aceh Besar)

Teuku Syahkumala, 160702090 (2021) Pemodelan Kinetika Fitoremediasi Asam Sulfat (H2SO4) di Dalam Air Hujan dengan Tumbuhan Typha Latifolia (Studi Kasus Pengolahan Air Hujan Asam dari Sekitar Industri Batu Bata di Kajhu, Aceh Besar). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Pemodelan Kinetika Fitoremediasi Asam Sulfat (H2SO4)]
Preview
Text (Pemodelan Kinetika Fitoremediasi Asam Sulfat (H2SO4))
Teuku Syahkumala, 160702090, FST, TL, 081269002903.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB) | Preview

Abstract

Hujan asam terjadi diakibatkan tingginya gas sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) di dalam atmosfer yang mengalami difusi dan bereaksi dengan air akan membentuk zat-zat kimia lain termasuk asam sulfat (H2SO4). Fitoremediasi merupakan salah satu sistem pengolahan dengan memanfaatkan tanaman agar mengubah zat pencemar/polutan menjadi berkurang dan tidak berbahaya. Tumbuhan typha latifolia ini dapat bertahan hidup di habitat yang memiliki tingkat keasaman pH 4 - 10 dan telah diketahui dapat menyerap limbah asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tumbuhan Typha Latifolia dalam mereduksi hujan asam. Penanaman tumbuhan Typha Latifolia dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 reaktor, pada reaktor pertama 5 tumbuhan dan reaktor kedua 10 tumbuhan. Eksperimen dilakukan dengan membuat sistem penanaman hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), media tanam menggunakan rockwool. Penelitian ini dilakukan selama 10 hari perlakuan dengan waktu pengambilan sampel relatif sama. Hasil penelitian menunjukan perbedaan jumlah tumbuhan mempengaruhi efektivitas dan kapasitas dalam mereduksi. Masing-masing reaktor fitoremediasi memiliki efektivitas yang berbeda dalam mereduksi H2SO4 dan menetralkan pH. Hasil menunjukan 51,30% H2SO4 dan menetralkan pH 7,6 untuk 5 tumbuhan dan 77,70% H2SO4 dan menetralkan pH 7,8 untuk 10 tumbuhan. Perbandingan pemodelan kinetika dilakukan untuk menentukan model kinetik mana dalam literatur yang paling sesuai dengan data yang diperoleh dalam penelitian. Perbandingan yang dilakukan antara reaktor 5 tumbuhan dan 10 tumbuhan dalam kinetika orde 0. penyisihan dan penyerapan H2SO4 dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.10. Batas maksimum hasil yang paling optimal terjadi di hari ke-6 pada grafik pemodelan 10 tumbuhan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya > 2X6.1 Masyarakat Islam > 2X6.153 Lingkungan
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Tehnik Lingkungan
Depositing User: Teuku Syahkumala
Date Deposited: 27 Jan 2022 02:58
Last Modified: 27 Jan 2022 02:58
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/19571

Actions (login required)

View Item
View Item