ISTRI MENGGUGAT CERAI SUAMI KARENA MENUDUH ISTRI BERSELINGKUH (Studi Analisis Putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor 90/Pdt.G/2020/MS.Snb)

Gugat cerai terjadi disebabkan oleh adanya suatu gugatan oleh salah satu pihak dahulu kepada pengadilan dan dengan putusan pengadilan. yaitu gugatan perceraian yang diajukan oleh istri atau kuasanya kepada pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat, kecuali apabila penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat kediamannya bersama tanpa izin tergugat. Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka penulis tertarik ingin meneliti bagaimana dasar hukum Hakim dalam memutus perkara Istri Menggugat Cerai Suami Karena Menuduh Istri Berselingkuh dan Bagaimana pertimbangan Hakim dalam memutuskan perkara Istri Menggugat Cerai Suami Karena Menuduh Istri Berselingkuh. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi analisis dan deskriptif analisis. Berdasarkan Analisis penulis terhadap Putusan Istri Menggugat Cerai Suami Karena Menuduh Istri Berselingkuh menurut Putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor 90/Pdt.G/2020/MS.Snb, dalam Putusan ini Hakim memutuskan berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain; benar bahwa kekerasan yang selama masa sebelum perceraian dilakukan adalah di dasarkan pada rasa kecemburuan yang berlebih sehingga rela melakukan kekerasan, penuduhan terhadap istrinya dan membuat istrinya mengajukan gugatan karena tuduhan perselingkuhan terhadapnya. Hal ini selaras menurut ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam (KHI).