Perjanjian Kerjasama PT. Petro Dimensi Niaga dengan PT. Pertamina Patra Niaga Pada Penyaluran BBM Non Subsidi Dalam Persektif Akad Syirkah Inan

Perjanjian kerjasama antara dua perusahaan dalam kegiatan penyaluran BBM non subsidi dilihat dari segi kontrak yang dilakukan, mereka tidak menetapkan berapa modal yang harus ditanggung jika terjadinya kerugian. Seharusnya dalam perspektif akad syirkah inan bahwa setiap kerugian ditanggung bersama, kecuali sebagian dari kerugian tersebut dapat dipindahkan kepada pihak lain. Akan tetapi, para ahli hukum Islam sepakat bahwa setiap mitra menanggung kerugian sesuai dengan porsi investasinya. Pembagian keuntungan dan kerugian ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama. Apabila kesepakatan tersebut telah sempurna maka para pihak secara langsung dapat melakukan kerja sama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk perjanjian kerjasama, keuntungan, dan risiko yang diakibatkan dari perjanjian antara PT. Petro Dimensi Niaga dengan PT. Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penyaluran BBM non subsidi ditinjau dari segi akad syirkah inan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara dan observasi. Hasil riset membuktikan bahwa bentuk perjanjian kerjasama antara kedua perusahaan tercantum dalam perjanjian tertulis yang telah disepakati oleh kedua pihak dan bersifat legal formal. Isi perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut telah menegaskan bahwa apabila terjadi suatu kerugian maka masing-masing pihak menanggung kerugian itu sendiri sesuai dengan porsi modal yang diinvestasikan. Model perjanjian kerjasama yang dilakukan ini dalam konsep fiqh muamalah dikenal dengan akad syirkah inan. Praktik kerjasama kedua perusahaan ini belum sepenuhnya mengikuti prinsip rukun dan syarat yang terkandung dalam akad syirkah inan, khususnya pada pertanggungan risiko yang tertuang dalam perjanjian tertulis.