Problematika Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Tauhid Pada Masyarakat Aceh Barat Daya

T. M. Ariq, 170403069 (2022) Problematika Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Tauhid Pada Masyarakat Aceh Barat Daya. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Problematika Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Tauhid Pada Masyarakat Aceh Barat Daya]
Preview
Text (Problematika Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Tauhid Pada Masyarakat Aceh Barat Daya)
T. M. Ariq, 170403069, FDK, MD, 082273205683_unlocked.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (13MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul “Problematika Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Tauhid Pada Masyarakat Aceh Barat Daya”. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf adalah lembaga Islam yang didirikan oleh Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidy yang mengkaji tentang tauhid kalam, tauhid tasawuf dan tauhid sufi (irfani). Tujuan penelitian untuk mengetahui pendapat tokoh agama dan tokoh masyarakat Aceh Barat Daya tentang Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf, Problematika Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf di Aceh Barat Daya beserta peluang dan hambatan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dalam menanamkan nilai-nilai tauhid di Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf menurut tokoh masyarakat dan tokoh agama adalah organisasi masyarakat atau lembaga keagamaan yang baik dari segi ilmu adapun yang mengatakan ajaran ini memiliki kesalahan dalam ilmunya dan MPU Aceh Barat Daya mengatakan bahwa ilmu yang diajarkan tidak dipraktekannya. Problematika di Aceh Barat Daya menurut MPU Aceh Barat Daya terjadi karena Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf tidak terdaftar di kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, tidak menghormati fatwa MPU Aceh dan juga mengajarkan kitab Insan Kamil, sedangkan menurut tokoh agama dan tokoh masyarakat terjadi karena ketergangguan ekonomi dan wilayah kerjanya serta kesalahpahaman terjadi karena isu Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf mengajarkan ilmu tingkat tinggi dan tidak mengajarkan fardhu ain. Menurut Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf problematika di Aceh Barat Daya terjadi karena kesalahpahaman antara MPU Aceh Barat Daya dengan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf. Adapun peluang Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dalam menanamkan nilai-nilai tauhid pada masyarakat Aceh Barat Daya yaitu jarak yang dekat, dukungan masyarakat, penerima manfaat, dan banyaknya posko. Sedangkan hambatan yang dihadapi yaitu dari teungku-teungku dayah yang tidak mau menerima ajaran ini dan mereka tidak paham ajaran ini, lalu MPU Aceh Barat Daya yang menutup sementara kegiatan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dengan alasan yang tidak benar dan fitnah yang dilemparkan terhadap Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf karena anggapan mereka bahwa ajaran ini telah meninggalkan syari’at dan beri’tiqad Jabariah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama)
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Manajemen Dakwah
Depositing User: T. M. Ariq
Date Deposited: 10 Feb 2022 03:24
Last Modified: 10 Feb 2022 03:24
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/19778

Actions (login required)

View Item
View Item