Revitalisasi Praktek Pembelajaran Micro Teaching dan PPL pada Prodi PAI LTPK Se-Banda Aceh

Seorang guru termasuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI) harus memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian. Micro Teaching adalah mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Prodi PAI untuk melatih kemampuan menyusun RPP dan mengasah kemampuan mengajar sebagai seorang calon guru PAI. Realita di tempat mahasiswa PPL, kepala sekolah dan guru pamong mengeluhkan mahasiswa PPL PAI tidak mampu menyusun silabus dan RPP kurikulum yang sedang berlaku, sehingga guru pamong harus mengajarkan terlebih dulu cara membuat RPP dan Silabus sebelum praktik mengajar di kelas dimulai. Seharusnya ini dipelajari mahasiswa di kampus pada mata kuliah Micro Teaching. Guru pamong dan kepala sekolah juga mengeluhkan mahasiswa PPL PAI masih sangat kurang dalam hal adab dan sopan santun, masih berpakaian ketat, masih ada yang meninggalkan shalat 5 waktu, dan masih ada yang belum lancar membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar, seharusnya mereka ini menjadi teladan bagi anak didik dalam urusan agama. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi kelanjutan pendidikan Islam di masa kini dan yang akan datang. Hal ini sangat penting diperhatikan bahwa 4 kompetensi guru dan praktek micro teaching sangat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan kondisi di atas muncul persoalan yang perlu dicari penyelesain yaitu Bagaimana Revitalisasi Praktek Pembelajaran Micro Teaching Dan PPL Pada Prodi PAI LPTK Se-Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini 150 orang, dengan sampel 131 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling, dengan pendekatan mixed methods, metode deskriptif dan korelasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, praktek mengajar, angket dan tela’ah dokumen. Dari hasil temuan dilapangan, dapat disimpulkan bahwa sasaran pembelajaran micro xxvii teaching belum dapat dicapai secara maksimal, bentuk pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 60% mengembangkan RPP dengan format RPP kurikulum 2013, 8% mengembangkan RPP format kurikulum KTSP 2006 yang saat ini tidak di berlakukan lagi hampir 10 tahun semenjak di berlakukan kurikulum berkarakter 2013, 32% dari sampel tidak bisa membuat rencana pengembangan RPP dengan baik dan benar. Berkaitan dengan kompetensi guru, baru terdapat 1 LPTK yang sudah memfokuskan pembelajaran micro teaching nya pada 4 kompetensi tersebut meski kompetensi sosial dan kepribadian belum maksimal, 5 LPTK lainnya baru memfokuskan pembelajaran pada kompetensi pedagogik saja. Dalam pemberdayaan pembelajaran dan pengembangan materi micro teaching dan PPL di dapatkan, bentuk pemberdayaan pembelajaran dan pengembangan materi menggunakan model pendekatan saintifik dan pendekatan teacher center. Dampak micro teaching terhadap PPL di dapati dari hasil uji korelasi antara nilai micro teaching dan nilai PPL dengan nilai korelasi “r” sebesar 0,085. Ini menunjukkan bahwa tidak ada dampak Micro Teaching terhadap kemampuan praktek PPL mahasiswa pada Prodi PAI LPTK se Banda Aceh, ini ditunjukkan dengan nilai r (korelasi) yang mendekati nilai 0, dikatakan ada dampak atau pengaruh apabila nilai r adalah + 1. Dari hasil penelitian di atas peneliti menemukan sebuah tawaran bahwa selama ini pembelajaran micro teaching dan PPL pada Prodi PAI LPTK Se Banda Aceh, lebih menekankan pada kompetensi Profesional dan pedagogic, untuk guru PAI diperlukanpembelajaran micro teaching yang menekankan pada kompetensi professional dan pedagogik, sekaligus menekankan padakompetensi social dan kepribadian, agar guru PAI dapat menjadi teladan bagi peserta didik dan orang lain.