Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Ide Pokok Siswa Kelas V MIN 9 Aceh Jaya

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di MIN 9 Aceh Jaya proses pembelajaran selama ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mampu atau cenderung sulit untuk menentukan ide pokok dalam sebuah paragraf hal ini terjadi dikarenakan siswa menganggap bahwa judul atau tema itu adalah sebuah “Ide Pokok” maka dari itu disinilah siswa bingung, terlihat dari tugas yang penulis berikan berupa wacana satu paragraf ternyata dari beberapa siswa belum mampu menentukan ide pokok dalam paragraf dengan tepat. Kemudian siswa yang pintar selalu mendominasi kelas sehingga siswa yang pengetahuannya kurang cenderung pasif dan hasil belajar mereka rendah. Selama proses belajar mengajar ada beberapa permasalahan berdasarkan wawancara bersama guru, Ibu Mariani selaku wali kelas V diantaranya, siswa kelas V pura-pura mengerti dengan penjelasan guru, kemudian siswa kelas V belum mampu menentukan ide pokok secara tepat. Sehingga kebanyakan siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM 75) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar tes hasil belajar atau tingkat kemampuan memahami ide pokok siswa. Data tersebut dihitung menggunakan rumus. Adapun nilai yang diperoleh memperlihatkan aktivitas guru di siklus I yaitu 72,91 % masuk dalam kategori baik dan pada siklus II 96,88 % mengalami peningkatan dengan kategori baik sekali, sedangkan pada aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai sebesar 58,33 % masuk kedalam kategori cukup, dan pada siklus II meningkat ke kategori baik sekali dengan perolehan nilai sebesar 97,92%. Adapun hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari siklus I dengan nilai 32 % masuk ke kategori gagal. Menuju siklus II dengan nilai 92 % mengalami peningkatan dan masuk ke dalam kategori baik sekali. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan maka dapat dikatakan bahwa dengan adanya Penggunaan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan kemampuan memahami ide pokok siswa di kelas V MIN 9 Aceh Jaya. Kata Kunci : Model Pembelajaran Two Stay Two Stray, Hasil Belajar Siswa