Putri Helma, 170102188 (2021) Analisis Klausula Eksonerasi Pada Perjanjian Sewa Toko Di Pasar Atjeh Dalam Perspektif Akad Ijārah ‘Alā Al-Manāfi’. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.
Putri Helma, 170102188, FSH, HES, 081260336361.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (7MB) | Preview
Abstract
Dalam sewa-menyewa dibutuhkan aturan yang mengikat bagi kedua belah pihak. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam proses sewa menyewa, maka pihak yang memiliki kedudukan lebih tinggi mempersiapkan kontrak baku, kontrak telah dibuat lebih dulu oleh pelaku usaha yang berkedudukan lebih tinggi tanpa melibatkan pihak penyewa. Dalam surat perjanjian sewa toko di Pasar Atjeh, kontrak yang dibuat tak jarang mengandung klausula eksonerasi. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan sewa-menyewa toko pada Pasar Atjeh dan bagaimana perlindungan hukum bagi pihak yang dirugikan oleh klausula eksonerasi dalam perjanjian sewa toko, serta bagaimana perspektif akad ijārah ‘alā al-manāfi’ terhadap klausula eksonerasi yang tercantum pada perjanjian sewa toko di Pasar Atjeh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan sewa-menyewa toko di Pasar Atjeh umumnya sama dengan sewa-menyewa biasa, hanya saja surat perjanjian telah dibuat lebih dulu oleh pihak pengelola Pasar Atjeh, sehingga jika ada penyewa yang berminat, maka penyewa hanya diperbolehkan menandatangani kontrak tanpa merobah isi perjanjian. Perlindungan hukum bagi pihak yang dirugikan dengan keberadaan klausula eksonerasi tidak ada. Karena pihak pengelola menganggap itu adalah resiko yang harus diterima penyewa, namun apabila adanya alasan yang dapat diterima maka pengelola akan berusaha menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah. Menurut perspektif akad ijārah ‘alā al-manāfi’, sewa menyewa harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Islam, para ahli hukum Islam mengatakan, apabila terdapat klausula yang memberatkan konsumen, maka boleh dimintakan bantuan kepada pengadilan untuk menyesuaikannya. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa ijārah yang sesuai dengan ketentuan Islam boleh dilakukan dan apabila adanya klausula yang memberatkan, maka dapat dirobah atau dihapuskan agar tidak memberatkan sebelah pihak.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Putri Helma Putri |
Date Deposited: | 21 Feb 2022 03:23 |
Last Modified: | 21 Feb 2022 03:23 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/19902 |